Bisnis.com, JAKARTA—Produsen semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) akan membangun empat pabrik pengepakan (packing plant) tahun depan dengan total investasi Rp480 miliar.
Ketua Tim Proyek Packing Plant Semen Indonesia Achmed Vaival menuturkan ke-4 pabrik baru yang direncanakan itu terletak di sejumlah daerah, yaitu Lombok (Nusa Tenggara Barat), Gorontalo, Bengkulu, dan Ternate (Maluku Utara).
Menurutnya, masing-masing pabrik itu diperkirakan menelan investasi Rp120 miliar dengan kapasitas 600.000 ton per tahun.
“Packing plant yang akan pertama kali dibangun di tahun depan Lombok, tepatnya di awal 2014. Saat ini, sedang dalam tahap pembebasan lahan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/9/2013).
Setelah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Lombok awal tahun, pihaknya akan segera memulai proyek di tiga lokasi lainnya.
Pengerjaan pembangunan pabrik pengepakan itu memerlukan waktu 12—16 bulan. Dengan demikian, bila groundbreaking sesuai target, maka pabrik itu ditargetkan beroperasi 2015.
Saat ini, BUMN semen itu telah memiliki 21 unit pabrik pengepakan yang tersebar di sejumlah daerah.
Dia menjelaskan perseroan sedang mengerjakan lima pabrik pengepakan di sejumlah daerah, seperti Kendari (Sulawesi Tenggara), Balikpapan (Kalimantan Timur), Pontianak (Kalimantan Barat), Lampung, dan Mamuju (Sulawesi Barat) yang proyeknya baru dimulai 11 September lalu.
“Kelima pabrik itu ditargetkan beroperasi tahun depan,” tuturnya.
Pada Januari tahun ini, Semen Indonesia baru meresmikan pabrik pengepakan di Sorong, Papua Barat yang menelan investasi Rp162 miliar.
Setelah itu, pabrik pengepakan yang direncanakan rampung tahun ini adalah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang pengerjaannya telah mencapai 90%.
“Operasional pabrik di Banjarmasin itu siap pada kuartal IV/2013,” kata Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto.
Menurutnya, pabrik pengepakan Banjarmasin dengan investasi Rp120 miliar itu merupakan salah satu upaya perseroan untuk pengembangan bisnis di Kalimantan. (ra)