Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kelas menengah atas Indonesia mengundang akademi valuta asing (valas) terbesar di Asia, FX1, untuk menggelar sejumlah program pendidikan tentang perdagangan valas di Indonesia.
CEO FX1 Academy Mario Saint Singh menargetkan sekitar 1% dari populasi penduduk Indonesia yang berkategori menengah ke atas untuk tergabung dalam program pendidikan ini. Dengan presentase itu, berarti ada sekitar 350.000 orang yang hendak dirangkul untuk mempelajari tentang seluk-beluk valas.
Potensi pasar valas di Indonesia dinilai sangat besar oleh pakar ekonomi itu. Terbukti, dari sejumlah negara di Asia yang telah disambangi FX1, peserta Indonesia adalah yang paling banyak dari segi kuantitas dan antusiasmenya.
Dalam rilis dari FX1, perputaran di pasar valas global ada pada kisaran US$5 triliun setiap harinya. Dari pelatihan ini, peserta akan mendapatkan sertifikasi di bidang perdagangan valas. Akademi ini ditujukan bagi para profesional, baik individual maupun lembaga atau perusahaan, atau sekadar ingin belajar untuk investasi pribadi di bidang valas.