Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas bergerak naik setelah berhembus isu Obama mendapat dukungan dari para pemimpin Kongres guna melakukan intervensi militer terbatas ke Suriah.
Emas untuk pengiriman Desember siang ini, Rabu (4/9/2013) naik 0,05% ke level US$1.412,70 per troy ounce di Commodity Exchange New York. Kemarin, emas ditutup menguat pada posisi US$1.416.
Menurut Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, harga emas pagi ini bergerak sideways antara US$1.410—US$1.414.
“Peluang penguatan masih ada jika harga emas mampu menembus lagi level tertinggi kemarin 1416.25 dengan potensi kenaikan ke area 1425,” kata Ariston dalam laporan analisis hariannya.
Dia menambahkan, harga juga bisa terkoreksi kembali jika level support hari ini, US$1.408 tertembus ke bawah dan berpotensi jatuh ke area US$1.400.
Selain isu Suriah, menurut Ariston, isu tapering Federal Reserve masih menjadi fokus pasar. Data-data perekonomia AS yang bagus akan memberikan penguatan terhadap dolar AS. Adapun malam ini data neraca perdagangan AS akan dirilis dengan proyeksi defisit US$38,6 miliar.
“Bila defisit aktual ternyata lebih kecil dari proyeksi, dolar bisa ter-support kembali dan bisa menekan harga emas,” ungkap Ariston.