Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate turun 1,2% atau US$1,3 ke US$108,8, jatuh dari level tertinggi dalam 2 tahun, karena teka-teki rencana serangan AS dan sekutunya ke Suriah mulai surut.
Faktor lain yaitu GDP AS pada kuartal II yang lebih baik yaitu 2,5% lebih tinggi dari perkiraan awal 1,7%, sehingga The Fed akan mengurangi stimulus.
Penurunan harga WTI juga disebabkan Inggris dan Prancis yang mendukung untuk menunggu hasil penyelidikan PBB atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh Suriah.
Ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat pada kuartal kedua dan klaim pengangguran pertama kali turun lebih dari perkiraan minggu lalu, menambah kekhawatiran The Fed akan mengurangi pembelian obligasi US$85 miliar bulanan pada September.
"Minyak mengambil beberapa risiko serangan terhadap pasar dalam jangka menengah," kata Phil Flynn, analis pasar senior di Futures Group di Chicago.
WTI untuk pengiriman Oktober turun US$1,30 untuk menetap di US$108,80 per barel di New York Mercantile Exchange.
Brent untuk pengiriman Oktober turun US$1,45 atau 1,2% ke US$ 115,16 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.