Bisnis.com, SEMARANG - Perdagangan emas berjangka masih berpotensi turun pekan depan ke level US$1.180 per ounce meski tren pekan ini naik hingga US$1.426.
Manajer Divisi Marketing PT Monex Investindo Berjangka Semarang, Stanley Rahakbaw menuturkan transaksi sistem perdagangan alternatif pada komoditas emas berjangka maupun valuta asing tidak begitu terpengaruh.
"Meski tidak terpengaruh nilai tukar rupiah, komoditas emas berpotensi turun pekan depan bahkan bisa menyentuh 1.180 per ounce," ujarnya di Semarang, Kamis (29/8/2013).
Menurutnya, transaksi berjangka tidak begitu terpengaruh turun naiknya kurs karena sistem perdagangan tergantung bagaimana trader bertransaksi dan menentukan kapan jual dan kapan beli.
Stanley mengatakan transaksi lot di Monex Semarang saat ini menyumbang 10%-15% untuk nasional.
Adapun, laporan analisis Monex Jakarta menunjukkan harga emas menguat dalam dua minggu terakhir dan meningkat hingga mencapai 20% dari level terandah 1.180 pada 28 Juni lalu.
Selama Agustus ini, harga komoditas logam mulia berjangka telah naik 8% namun dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu emas telah anjlok hampir 16%.