Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 2,9% atau US$3,09 ke US$109,01 per barel, kenaikan level tertinggi dalam 18 bulan, di tengah spekulasi bahwa ketegangan di Suriah akan mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah.
WTI untuk pengiriman Oktober naik US$3,09 ke US$109,01 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 2.38 pm waktu New York atau 01.38 WIB (28/8/2013).
Itu adalah penutupan tertinggi sejak 24 Februari 2012, dan persentase kenaikan terbesar sejak 2 Mei.
Harga yang sedikit berubah setelah American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah AS meningkat 2,47 juta barel pekan lalu. Kontrak Oktober meningkat US$2,97 atau 2,8% ke $ 108,89 per barel di perdagangan elektronik pada pukul 04:36 waktu New York (27/8/2013) atau pukul 03.36 WIB (28/8/2013).
Harga WTI naik, karena Menteri Luar Negeri Walid al-Muallem mengatakan bahwa pertahanan Suriah akan "mengejutkan" dunia di tengah AS dan sekutunya mencoba serangan militer. Negara-negara Barat mengatakan oposisi Suriah untuk mengharapkan serangan terhadap pasukan Presiden Bashar al-Assad dalam beberapa hari.
"Ketegangan geopolitik di Suriah pasti meningkat satu tingkat lebih tinggi dan itu adalah posisi yang signifikan," kata Harry Tchilinguirian, kepala komoditas strategi pasar yang berbasis di London BNP Paribas SA.