Bisnis.com, SINGAPURA--Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Senin (26/8/2013) karena data perumahan AS yang mengecewakan memperlemah ekspektasi pengurangan stimulus oleh Federal Reserve, sementara krisis Timur Tengah mulai berpengaruh.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, naik 47 sen menjadi US$106,89 dalam perdagangan Senin sore, dan minyak mentah Brent North Sea untuk Oktober bertambah 20 sen menjadi US$111,23 per barel
Data perumahan AS yang dirilis pada Jumat (23/8/2013) menempatkan penjualan rumah baru Juli pada kecepatan tahunan 394.000, turun dari revisi Juni 455.000.
Angka Juni awalnya dilaporkan pada tertinggi lima tahun 497.000, yang memicu keyakinan bahwa para pembeli rumah mengabaikan suku bunga KPR yang lebih tinggi.
"Ada indikasi bahwa tingkat suku bunga yang lebih tinggi pada dua atau tiga bulan terakhir ini mungkin sudah memperlemah pasar perumahan," kata Ric Spooner, ketua analis pasar CMC Markets di Sydney.
Pengatur kebijakan Fed, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), sebelumnya telah mengindikasikan akan mulai mengurangi program pembelian obligasi US$85 miliar per bulan pada awal September jika perekonomian secara luas terus membaik.
"Mengingat data penjualan rumah, mungkin ada kekhawatiran dari Fed untuk menunggu sebentar," kata Spooner.
Ketidakstabilan di Timur Tengah juga terus mendukung harga minyak di tengah krisis politik di Mesir dan tuduhan bahwa pasukan Suriah menggunakan senjata kimia senjata terhadap warga sipil.
"Pedagang sedang bekerja meningkatkan premi risiko ke dalam harga karena peristiwa-peristiwa di Suriah dan Mesir," kata Spooner. (Antara/reuters)
Harga Minyak Naik di Pasar Asia, Krisis Timteng Mulai Berpengaruh
Bisnis.com, SINGAPURA--Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Senin (26/8/2013) karena data perumahan AS yang mengecewakan memperlemah ekspektasi pengurangan stimulus oleh Federal Reserve, sementara krisis Timur Tengah mulai berpengaruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu