Bisnis.com, JAKARTA—Harga kedelai naik ke level tertinggi sejak Juni setelah cuaca panas dan kering di negara bagian Midwest mengancam hasil panen di negara penghasil kedelai terbesar di AS tersebut.
Sementara itu, harga jagung melejit ke level tertinggi dalam satu bulan dan harga terigu juga dilaporkan menguat.
Harga komoditas biji-bijian penghasil minyak tersebut naik hingga 3,6% menjadi US$13,75 per bushel (2152,42 inci kubik ) di Badan Perdagangan Chicago. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 6 Juni dan diperdagangkan pada posisi US$13,73 pukul 10.15 waktu Singapura atau pukul 09.15 WIB sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (26/8/2013).
Harga komoditas itu naik 5,5% pekan lalu sekaligus tercatat sebagaia kenaikan selama tiga pekan berturut-turut.
Nilai kontrak perdagangan berjangka turun 2,6% tahun ini setelah Deaprtemen Pertanian AS memprediksi produk tersebut akan naik 8% menjadi 3,255 bushel menyusul kekeringan yang melanda hasil panen tahun lalu.
Produksi diduga hanya 3,158 miliar bushel setelah terjadi penundaan masa tanam dan cuaca kering namun dingin yang mengganggu hasil panen, menurut Professional Farmers of America.
“Pasar semakin bimbang terkait hasil panen kedelai,” ujar Paul Deane, ekonom pertanian pada Australia & New Zealand Banking Group Ltd. (ra)