Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan, namun nilai mata uang rupiah tetap melemah.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan imbas pelemahan sejumlah mata uang Asia tampaknya lebih mendominasi.
“Rupiah bukannya membaik. Awan negatif terus berada pada laju rupiah seiring laju nilai tukar dolar ASy ang menguat,” kata Reza dalam analisanya sepekan ini.
Berikut faktor yang dinilai Trust Securities mempengaruhi pergerakan nilai rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS).
- Laju nilai tukar dolar AS yang terus menguat, seiring rencana bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang mengindikasikan pengurangan stimulus pada September 2013
- Pelaku pasar lebih agresif melepas rupiah, karena mengindikasi tidak adanya langkah strategis dalam menahan pelemahan rupiah
- Adanya rencana Bank Indonesia (BI) yang akan melakukan penyelamatan rupiah dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder dan menjaga transaksi berjalan, belum banyak berimbas pada pasar
- Masih tingginya yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun dan yield SUN menambah sentimen negatif di pasar (ltc)