Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet naik ke level tertinggi dalam kurun hampir 3 bulan setelah pelemahan yen menyebabkan kontrak yang menggunakan mata uang tersebut menjadi lebih seksi.
Kenaikan harga karet tersebut juga terjadi akibat didorong oleh perbaikan kondisi ekonomi AS dan naiknya permintaan dari China.
Harga karet untuk pengiriman Januari di bursa Tokyo Commodity Exchange naik hingga 2,0% menjadi 271,2 yen per kilogram (US$2.741 per metrik ton) sekaligus merupakan level tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 29 Mei. Kontrak diperdagangkan senilai 270,8 yen pukul 11.40 atau 09.40 WIB. Nilai kontrak tersebut tengah menuju peningkatan hingga pekan ketiga.
Nilai tukar yen turun ke 99,1 per dolar AS atau yang terendah sejak 5 Agustus di tengah spekulasi bank sentral AS akan memperketat stimulus bulan depan. Tunjangan untuk pengangguran AS turun ke level terendah dalam 5 tahun pada bulan lalu. Sedangkan produksi pabrik di China dan kawasan euro meningkat di luar perkirakan yang menjadi isyarat pemulihan ekonomi global.
“Karet mendapat dukungan dari pasar mata uang dan perbaikan data ekonomi di China,” ujar Takaki Shigemoto, seorang analis pada perushaan riset JSC Corp. di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (23/8/2013).
Harga karet untuk pengiriman Januari menguat 1,5% menjadi 20.155 yuan (US$3.292) per ton di bursa Shanghai Futures Exchange. Harga karet Thailand free-on-board naik 2,2% menjadi 82,70 baht (US$$2,59) per kilogram kemarin, menurut Rubber Research Institute of Thailand.