Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures menilai penaikan BI Rate merupakan satusatunya cara pemerintah untuk menahan tekanan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) atas rupiah.
Periset dan Analis Senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir memprediksi pergerakan terlemah rupiah atas dolar AS hari ini, Rabu (21/8/2013) adalah Rp11.270 per dolar AS.
“BI [Bank Indonesia] tidak memberi sinyal [kenaikan] BI Rate. [Padahal] cuma itu yang bisa redam pelemahan rupiah,” kata Zulfirman saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Rabu (21/8/2013).
Monex Investindo mengemukakan resistance level 11.000, 11.270, 11.500. Support level 10.845, 10.700, 10.600.
Zulfirman mengatakan jika BI Rate dinaikkan, akan menjadi daya tarik para investor untuk mengalirkan dananya ke dalam negeri.
“Suplai dolar tersebut agar pelemahan rupiah tidak lebih lanjut,” ujarnya.
BI Rate naik juga akan memacu kalangan perbankan untuk meningkatkan bunga bank, sehingga akan menarik rupiah sehingga suplai mata uang tersebut menjadi berkurang di pasar.
Seperti diketahui berdasarkan data kurs valas Bloomberg, pada pukul 09.29 WIB, rupiah anjlok ke Rp11.015 per dolar AS. Bahkan pada pukul 10.13 WIB, rupiah anjlok ke 11.027 per dolar AS. (ltc)