Bisnis.com, JAKARTA – PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) hingga 60% atau sekitar Rp450 miliar dari alokasi dana US$750 juta hingga Agustus 2013 yang berasal kas internal dan pinjaman bank.
Sekretaris Perusahaan PT Mayora Indah Yuni Gunawan menjelaskan capex tersebut digunakan untuk pembelian mesin dan penyelesaian fasilitas produksi pabrik biskuit di Tangerang. Hal tersebut digunakan untuk penambahan produksi agar target penjualan tahun ini sebesar Rp12,3 triliun dapat tercapai.
“Saat ini pasar lokal masih sangat menarik dan potensial, selain itu pasar ekspor juga makin menjanjikan,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (19/8/2013).
Tahun ini, Mayora menargetkan penjualan ekspor sebesar Rp4,2 triliun atau sekitar 35% dari total target penjualan, sedangkan tahun lalu penjualan ekspor Mayora mencapai 25% dari total penjualan.
Untuk ekspor Mayora mengincar sejumlah negara potensial yang menjadi tujuan ekspor seperti China, Filipina, Thailand, Vietnam, India, dan Myanmar.
Pada semester I/2013 Mayora mendapatkan hasil penjualan pada semester I/2013 mencapai angka Rp5,79 triliun atau mengalami kenaikan tipis sebesar 6,43% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp5,44 triliun.
Kenaikan tipis tersebut seiring dengan meningkatnya beban usaha menjadi Rp821 miliar atau meningkat hingga 40% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp613 miliar.
Sementara itu laba bersih mengalami peningkatan hingga 35% atau setara dengan Rp460 miliar dibandingkan periode sama pada tahun lalu sebesar Rp340 miliar. Tahun ini Mayora membidik peningkatan laba bersih hingga Rp800 miliar.
“Kenaikan laba bersih karena adanya penurunan bahan baku, sementara itu kontribusi penjualan terhadap kenaikan laba bersih sebesar 8%,” jelas Yuni.
Pada perdagangan Senin (19/8/2013) saham perusahaan emiten barang konsumsi tersebut (MYOR) turun 0,15% atau 50 poin ke level Rp32.950.