Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fresenius Kabi Caplok 51% Saham Soho Group di Ethica Industri Farmasi

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan farmasi Soho Group melepas kepemilikan 51% saham anak usahanya PT Ethica Industri Farmasi kepada perusahaan farmasi terkemuka dunia Fresenius Kabi.

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan farmasi Soho Group melepas kepemilikan 51% saham anak usahanya PT Ethica Industri Farmasi kepada perusahaan farmasi terkemuka dunia Fresenius Kabi.

PT Ethica Industri Farmasi merupakan anak perusahaan Soho Group yang memproduksi obat injeksi pertama di Indonesia sejak 1946.

Sementara itu, Fresenius Kabi memiliki portofolio produk yang terdiri dari obat injeksi (intra venous), generik, terapi infus, produk nutrisi klinis, dan peralatan kesehatan

Presiden Direktur Soho Group Marcus Pitt menuturkan pelepasan saham tersebut menjadikan kedua perusahaan resmi membentuk kerja sama dalam pengembangan produk farmasi..

“Kerja sama yang bisa dikatakan sebagai perusahaan patungan ini akan mengembangkan produk-produk Soho Group yang siap diperkenalkan pada Jaminan Kesehatan Nasional 2014 mendatang,” tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (19/8/2013).

Menurutnya, beberapa hal yang penting terkait dengan kerja sama itu adalah adanya transfer teknologi baru, investasi pada fasilitas manufaktur, serta akses yang luas ke pasar regional di Asia Tenggara.

Dia menjelaskan perusahaan tersebutakan dikelola oleh manajemen yang merupakan gabungan dari Soho Group dan Fresenius Kabi.

“Dalam joint venture ini, tidak ada karyawan yang di-PHK [pemutusan hubungan kerja],” tuturnya.

Fresenius Kabi merupakan anak perusahaan dari Fresenius SE & Co. KGaA yang berkantor pusat di Bad Homburg, Jerman dan telah berdiri sejak 1462.

Fresenius Kabi memperkerjakan sekitar 30.000 orang karyawan di seluruh dunia dan mengoperasikan lebih dari 65 lokasi produksi dan memiliki kantor perwakilan yang tersebar di seluruh dunia.

Anggota Dewan Manajemen dan Presiden Fresenius Kabi Wilayah Asia Pasifik Thomas Mechtersheimer mengatakan pihaknya yakin perusahaan patungan itu mampu meningkatkan kemampuan untuk menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan terjangkau bagi pasien dan profesional kesehatan di Indonesia.

“Kami optimistis, joint venture ini akan menjadi pemimpin pasar obat injeksi generik di Indonesia,” tuturnya.

Kebutuhan produk kesehatan di Indonesia saat ini tumbuh dengan meyakinkan dan diperkirakan akan melaju cepat sehubungan dengan implementasi Jaminan Kesehatan Nasional 2014.

Sebagai hasilnya, hampir seluruh populasi di Indonesia yang berjumlah sekitar 245 juta akan memiliki perlindungan kesehatan modern pada 2019 dengan perkiraan pasar farmasi yang akan berlipat ganda menjadi 1 miliar euro pada 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper