Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa New York, Saham AS Fluktuatif Setelah Turun Mingguan

Bisnis.com, NEW YORK- Saham AS jatuh, memberikan 500 Index Standard & Poor untuk penurunan kelima dalam enam sesi, karena data menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang dan investor menunggu laporan besok pada penjualan ritel Amerika.

Bisnis.com, NEW YORK- Saham AS jatuh, memberikan 500 Index Standard & Poor untuk penurunan kelima dalam enam sesi, karena data menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang dan investor menunggu laporan besok pada penjualan ritel Amerika.

Tesla Motors Inc turun 3,7% karena Lazard Capital Markets LLC menurunkan saham produsen mobil. Sysco Corp turun 5,8% setelah hasil estimasi analis. Apple Inc naik 2,8% setelah memenangkan pertempuran atas pelanggaran paten terhadap Samsung Electronics Co Ltd BlackBerry rally 10% karena dewan perusahaan mengatakan sedang menjajaki alternatif, termasuk kemungkinan penjualan.

Indeks S & P 500 turun 0,1% menjadi 1,689.47 pada pukul  4 sore di New York, memperpanjang kerugian dari rekor tinggi menjadi 1,2%. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 5,83 poin, atau kurang dari 0,1%, ke 15,419.68. Sekitar 5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 20 persen di bawah rata-rata 3 bulan.

"Kami memiliki pertumbuhan yang rendah diimbangi dengan tingkat diskon rendah yang wajar," kata Joe Costigan, direktur penelitian ekuitas di Bryn Mawr Trust Co di Bryn Mawr, Pennsylvania, dalam sebuah wawancara telepon.

Perusahaannya mengawasi US$ 6,7 miliar. "Selama itu yang terjadi, pasar akan tetap terkunci setidaknya hingga  September dan Anda akan melihat hari-hari seperti ini dengan volume rendah dan benar-benar tidak banyak optimisme."

Indeks S & P 500 turun 1,1% pekan lalu, penurunan terbesar dalam 7 minggu, dan Dow turun 1,5% pada periode, serangkaian gerakan maju enam minggu, di tengah meningkatnya spekulasi Federal Reserve akan mengurangi pembelian obligasi tahun ini karena ekonomi memperkuat .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper