Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cakra Mineral Bukukan Laba Bersih Rp3,46 Miliar, Turun 36%

Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang semester I/2013, PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) membukukan laba bersih sebesar Rp3,46 miliar, turun sekitar 36% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,4 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang semester I/2013, PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) membukukan laba bersih sebesar Rp3,46 miliar, turun sekitar 36% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,4 miliar.

Dari jumlah itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,95 miliar, naik sekitar 309% dari Rp721,77 juta. Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar juga naik dari Rp0,14 per saham jadi Rp0,58 per saham.

Seperti dikutip dari laporan keuangan, Selasa (6/8/2013), Cakra Mineral membukukan penjualan Rp22,12 miliar, turun 56,15% dari Rp50,44 miliar. Seluruh hasil penjualan tersebut berasal dari penjualan bijih besi kepada PT Visi Utama Mandiri.

Seiring dengan turunnya penjualan, jumlah beban pokok penjualan juga turun 63,5% dari Rp38 miliar menjadi Rp13,85 miliar.

Sebelumnya pada 8 April 2013, telah diadakan RUPS Luar Biasa dengan agenda perubahan nama perusahaan dari PT Citra Kebun Raya Agri Tbk menjadi PT Cakra Mineral Tbk, dengan kode emiten yang sama yakni CKRA.

Kegiatan usaha utama perseroan juga berubah dari semula di bidang perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertanian, dan kehutanan menjadi pertambangan mineral (terutama bijih besi), perdagangan, perindustrian, perhubungan dan penanaman modal.

Cakra Mineral mulai kegiatan operasionalnya pada bulan Maret 1996. Entitas induk terakhir perusahaan adalah Redstone Resources Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura.

Perseroan memiliki entitas anak PT Persada Indo Tambang (PIT) yang bergerak di pertambangan bijih besi. PIT memulai kegiatan operasionalnya pada 2011.

PIT memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi seluas 2.936 hektare yang berlokasi di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Sumatra Barat. Selain itu, PIT juga telah memperoleh IUP Operasi Produksi seluas 150,8 hektare.

Jumlah sumber daya atas area eksplorasi seluas 2.936 hektare tersebut diperkirakan mencapai 5,463 juta metrik ton bijih besi. Adapun jumlah produksi selama 3 bulan pertama tahun ini dan selama 2012 lalu, masing-masing adalah sebesar 18.302,14 metrik ton dan 121.900,25 metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper