Bisnis.com, JAKARTA --Laba bersih PT Erajaya Swasembada Tbk pada semester I/2013 turun menjadi Rp129,8 miliar atau sebesar 38,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp212,4 miliar.
Direktur Marketing Communication Erajaya, Djatmiko Wardoyo menjelaskan hal tersebut dipengaruhi beberapa hal yang terjadi sepanjang semester I/2013.
Salah satunya adalah penerapan regulasi pemerintah mengenai import yang sempat menghambat suplai barang dan penjualan. Dengan rumitnya regulasi itu juga menumbuhkan hadirnya telepon seluler tidak resmi atau black market.
"Dengan banyaknya barang BM porsi penjualan barang resmi diambil alih," jelasnya saat konferensi pers, Rabu (31/7/2013).
Selain itu penurunan brand Blackberry sejak awal tahun juga dinilai cukup signifikan dalam penurunan pendapatan, ditambah dengan adanya musibah banjir pada awal tahun di Jakarta juga menghilangkan penjualan sekitar 2 pekan.
Dalam laporan keuangan Erajaya, dijelaskan penjualan neto turun sebesar 6,7 persen menjadi Rp5,976 triliun dibanding tahun lalu sebesar Rp6,406 triliun. Beban pokok penjualan pada periode ini juga turun sebesar 7,2 persen menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp5,8 turun.
Selama 1 semester kali ini, volume penjualan telepon seluler turun menjadi 4,9 juta unit sedangkan tahun lalu mencatat angka penjualan sebanyak 5,2 juta persen pada tahun lalu. Sedangkan harga jual rata-rata untuk seluruh merek telepon seluler turun menjadi Rp1.070.578 dari Rp1.144.218 di periode yang sama tahun lalu. (64)