Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kopi dan Kakao di Bali Terdongkrak Kenaikan BBM

Bisnis.com, DENPASAR  - Harga kopi dan kakao di tingkat petani di Bali terdongkrak oleh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Kondisi itu cukup menggembirakan bagi petani untuk meningkatkan produksi, karena harga hasil jerih payahnya petani

Bisnis.com, DENPASAR  - Harga kopi dan kakao di tingkat petani di Bali terdongkrak oleh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Kondisi itu cukup menggembirakan bagi petani untuk meningkatkan produksi, karena harga hasil jerih payahnya petani itu sangat baik," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran, Sabtu (27/8/2013).

Dia  menjelaskan harga kopi jenis Arabika di tingkat petani akhir pekan ini di Buleleng, Bangli, dan Badung tercatat Rp28.800 per kg, atau naik Rp800 jika dibandingkan dengan minggu III/Juli 2013 yang hanya dihargai Rp28.000/kg.

Kakao hasil petikan petani di Tabanan, Jembrana, dan daerah lain di Bali dihargai Rp23.500/kg, minggu IV/Juli 2013 meningkat jika dibandingkan periode sama pekan lalu hanya Rp21.000/kg.

Sementara harga kopi jenis Robusta agak stabil yakni sekitar Rp24.000/kg, angka itu tidak mengalami perubahan sejak awal bulan ini. "Walau pun demikian petani Bali menikmati harga kopi cukup baik," kata Dewa Made Buana Duwuran.

Menurut dia, harga kopi di pasaran internasional belakangan ini agak melorot akibat negara produsen mengalami panen raya, suplai ke pasaran cukup melimpah sehingga harga turun sesuai hukum dagang yang berlaku.

Tetapi petani Bali yang selama ini memperhatikan kualitas produksi dengan melakukan petik merah harga tetap lebih baik dari rata-rata pasaran internasional, sehingga petani tetap dibina agar selalu memperhatikan kualitas produksi.

Harga cengkih di tingkat petani di daerah ini tetap stabil yakni sekitar Rp120.000/kg sepanjang bulan ini, sedangkan gagang bunga cengkeh naik dari Rp10.000/kg pekan lalu menjadi Rp15.000/kg pekan IV 2013.

Masyarakat Bali banyak melakukan upacara ngaben massal memerlukan banyak kelapa butiran sehingga harga jenis matadagangan itu naik dari Rp2.700 menjadi Rp2.800/butir pada pekan ini jambu mete jenis gelondongan tetap Rp13.000/kg.

Produksi Vanili yang dihasilkan petani Bali semakin berkurang, namun harga di pasaran tetap stabil yakni mencapai Rp100.000/kg jenis kering dan basah Rp20.000/kg dan tembakau yang banyak dihasilkan petani Buleleng Rp30.000/kg. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper