Bisnis.com, MELBOURNE - Harga emas bergerak antara untung dan rugi di tengah spekulasi reli tertinggi bulan ini berdampak negatif terhadap permintaan.
Hari ini (23/7/2013), harga emas spot turun 0,2%, bertenggerd i level US$1.335,23 per ounce pukul 12:56 waktu Singapura, turun dari harga kemarin US$1.335,88 saat emas naik 3,1%.
Kenaikan itu adalah yang tertinggi sejak Juni 2012. Volume kontrak emas spot Shanghai jatuh ke angka 11,165 kilogram kemarin, terendah sejak 11 Juli. Sementara itu SPDR Gold Trust merosot ke level 932,46 ton, terendah sejak Februari 2009.
Sementara itu, emas merangkak pada level US$1.339,98 kemarin, tertinggi sejak 20 Juni . Kenaikan terjadi setelah Gubernur Federal Reserve Ben S. Bernanke minggu lalu menyatakan, saat ini terlalu dini untuk memutuskan apakah program pembelian aset bakal dikurangi pada September nanti yang memungkinkan dolar AS melemah.
Sebuah survei dari Bloomberg pada 18-22 Juli menyatakan, AS akan memotong pembelian obligasi di bulan September sebesar US$85 juta, naik 44% dari jajak pendapat bulan lalu.
“Harga emas mencerminkan gambaran kebijakan moneter - tidak hanya di AS tetapi di seluruh dunia -, pertumbuhan ekonomi, dan pengaruhnya terhadap ekuitas pasar dan dolar AS,” kata Sun Yonggang, ahli ekonomi makro di Everbright Futures Co seperti dirilis Bloomberg hari ini.