Bisnis.com, JAKARTA - Philip Morris International Inc, (PM), emiten rokok terbesar di dunia, melaporkan
pendapatan kuartal II/2013 yang membuntuti perkiraan analis setelah dolar menguat mengurangi penjualan di luar negeri.
Pendapatan bersih merosot 8,3% menjadi US$2,12 miliar atau US$1,30 per saham, dari US$2,32 atau US$1,36, setahun sebelumnya, produsen rokok yang berbasis di New York mengatakan pada hari ini (18/7/2013) dalam sebuah pernyataan.
Analis memproyeksikan pendapatan US$1,41, rata-rata dari 13 estimasi yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Philip Morris menghasilkan semua pendapatan di luar AS, mengurangi nilai pendapatan setelah yen dan mata uang lain melemah pada kuartal kedua.
Mata uang yang tidak menguntungkan bergeser mengurangi laba kuartal kedua sebesar 7 sen per saham, ketika pengapalan rokok lebih rendah juga menurunkan pendapatan.
"Melemahnya mulai tahun meninggalkan banyak yang harus dilakukan pada semester kedua tahun ini untuk mendongkrak pendapatan setahun," ujar Charlie Mills, seorang analis di Credit Suisse Group AG di London.
Dia menilai saham Philip Morris netral, setara dengan rekomendasi.