Bisnis.com, JAKARTA—Manajemen PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) bersedia menemui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bursa Efek Indonesia (BEI) jika diminta untuk memberi penjelasan lebih lanjut mengenai situasi yang menimpa perseroan saat ini.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Borneo Kenneth Raymond Allan dalam suratnya kepada kedua lembaga tersebut seperti dikutip Bisnis, Minggu (14/7/2013).
Dalam surat itu, Kenneth menyampaikan bahwa pada 11 Juli 2013, BORN telah menandatangani perjanjian dengan Grup Bakrie (Long Haul Holding Limited dan PT Bakrie & Brothers Tbk/BNBR) sehubungan dengan pemisahan kepemilikan patungan BORN dan Bakrie di Bumi Plc.
Pihak Bakrie juga sudah menandatangani perjanjian dengan Ravenwood Pte Ltd, perusahaan afiliasi BORN, dimana Ravenwood berpotensi mengakuisisi sisa kepemilikan 23,8% saham Bakrie di Bumi Plc senilai US$223 juta.
Selanjutnya, BORN dan Ravenwood juga sudah menandatangani perjanjian penerimaan opsi oleh BORN dari Ravenwood untuk mengakuisisi kepemilikan 23,8% saham di Bumi Plc yang diakuisisi oleh Ravenwood dari Bakrie. Adapun jumlah US$223 juta itu setara dengan £2.60 untuk setiap saham Bumi Plc.
“Akuisisi tersebut adalah dengan harga yang sama dengan harga yang disepakati antara Ravenwood dan Bakrie, dengan catatan bahwa akuisisi yang dimaksudkan itu terlaksana,” tulis Kenneth dalam keterbukaan informasi, Minggu (14/7/2013).