Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data BPS Tentukan Arah Bursa

BISNIS.COM, JAKARTA— Terjebak dalam tren sideways, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif pada pekan ini, seiring dengan melemahnya bursa saham AS pada akhir pekan lalu, dan proyeksi negatif dari data ekonomi dalam

BISNIS.COM, JAKARTA— Terjebak dalam tren sideways, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif pada pekan ini, seiring dengan melemahnya bursa saham AS pada akhir pekan lalu, dan proyeksi negatif dari data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis BPS hari ini (1/7/2013).

David Sutyanto, analis PT First Asia Capital, mengatakan untuk pekan ini investor untuk lebih berhati-hati dan jeli melihat potensi dari sektor-sektor yang masih kuat secara fundamental seperti konstruksi, pakan ternak dan barang-barang konsumsi.

“Saat ini rasio harga saham terhadap laba [price earning ratio/PER) IHSG telah naik ke posisi 16 kali. Harga wajar IHSG berada di posisi 4.850-4.900 pada tahun ini, sehingga pekan ini masih fluktuatif, dan ancaman koreksi lanjutan masih tinggi,” ujarnya, Minggu (30/6/2013).

Dalam jangka pendek, menurutnya, aliran dana asing yang masuk ke pasar, masih akan fluktuatif. Oleh karena itu, dia lebih menyarankan untuk menunggu data fundamental membaik dan dirilisnya laporan kinerja emiten kuartal kedua, sebelum kembali mengkoleksi portofolio saham.

Dia juga memperkirakan IHSG masih berada pada tren sideways, dan akan bergerak di level 4.400- 4.950 pada pekan ini. Pekan ini akan dipengaruhi sentimen optimisme pelanjutan stimulus, namun mengkhawatirkan secara fundamental.

“Rilis beberapa emiten global yang mengalami penurunan mencerminkan adanya pelemahan, setelah menguat dalam beberapa waktu terakhir. Untuk dalam negeri, kita dapat menunggu data inflasi, jika naik signifikan maka berdampak jelek terhadap indeks,” katanya.

Kepala Riset PT Trust Securities Reza Pri yambada memperkirakan IHSG akan bergerak di level support 4.350-4.585 dan resisten 4.900-4.965. Menurutnya, indeks berpeluang melanjutkan penguatan, terutama jika didukung dari sentimen positif pada pekan ini.

“Meski IHSG sepanjang pekan kemarin sempat berada di bawah target support kami 4.445-4.500, namun pada akhirnya mampu berada pada target resisten kami 4.635-4.915. Dengan posisi akhir indeks, membuka peluang penguatan lanjutan,” tuturnya.

DATA EKONOMI

Untuk pekan ini, lanjutnya, ada beberapa data ekonomi yang menjadi perhatian sentimen a.l. NBS manufacturing PMI China; tingkat inflasi dan neraca perdagangan Indonesia; factory orders ISM non-manufacturing, neraca perdagangan, dan klaim tingkat pengangguran AS.

Pada pekan ini, lanjutnya, untuk mencermati saham di sektor industri dasar, konsumer, keuangan, manufaktur, pertambangan dan perdagangan. Adapun saham -saham yang dapat diperhatikan a.l saham ICBP, SMGR, BMTR, MAPI, INDF, BMTR, BDMN, CPIN, AISA, dan BMRI.

Pada perdagangan akhir pekanlalu, IHSG ditutup menguat 143,14 poin atau 3,06% ke level 4.818,89. Jika diakumulasikan selama sepekan, indeks telah naik sebesar
8,79% dengan total volume mencapai 23,79 miliar unit saham, dengan rata-rata harian 4,75 miliar unit saham.

Sementara itu, total nilai transaksi sepekan tercatat Rp36,17 triliun, dengan rata-rata harian Rp7,23 triliun. Selama sepekan, asing mencatatkan 3 kali jual bersih dengan nilai Rp2,03 triliun, dan dua kali beli bersih sebesar Rp1,01 triliun. Alhasil, asing masih tercatat jual bersih sepekan Rp1,02 triliun.(ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bisnis Indonesia (1/7/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper