BISNIS.COM, JAKARTA—Harga saham BlackBerry (BBRY) terpuruk setelah perusahaan itu melaporkan kerugian yang mengejutkan dan lemahnya penjualan model layar sentuh baru. Fakta ini menegaskan soal tantangan dalam bersaing langsung dengan perangkat iPhone dan Android.
Saham BlackBerry anjlok sebanyak 29% menjadi US$ 0,25, penurunan intraday terbesar sejak Januari 2001. Sampai kemarin, saham telah naik 22% untuk tahun ini.
Perusahaan melakukan shipped sebanyak 6,8 juta smartphone pada kuartal terakhir, termasuk sekitar 2,7 juta baru BlackBerry dalam 10 model - terutama ponsel unggulan Z10 dengan layar sentuh. Analis memperkirakan total pengiriman dari 7,5 juta, dengan sekitar 3,6 juta unit BlackBerry 10. Waterloo, Ontario berbasis perusahaan juga menyalahkan kontrol mata uang Venezuela untuk sebagian dari kerugian kuartalan itu akibatnya pendapatan mereka di Amerika Latin ‘sakit’.
BlackBerry sedang berjuang untuk memperluas ponsel keyboard, yang masih populer di kalangan beberapa pengacara dan profesional tetapi tidak dicari sebagai iPhone atau smartphone berbasis Google Inc (GOOG) 's Android. Saham hari ini (Jumat, 28/6/2013) jatuh dan sangat menyapu keuntungan tahun ini, menandakan bahwa investor mungkin terlalu optimis tentang kemampuan BlackBerry untuk mengobarkan kembali perang melawan rival layar sentuh.
“Ceruk pasar perusahaan itu di segmen physical keyboard mengalami penurunan,” kata Erik Gordon, seorang profesor bisnis University of Michigan.
Saham BlackBerry anjlok sebanyak 29% menjadi US$ 0,25, penurunan intraday terbesar sejak Januari 2001. Padahal, hingga Kamis (27/6/2013), saham telah naik 22% untuk tahun ini.
Produk unggulan BlackBerry dengan model Z10 pertama kali diperkenalkan di Inggris pada akhir Januari sebelum diluncurkan dalam minggu-minggu berikutnya di Eropa dan AS Q10, yang memiliki keyboard fisik, diperkenalkan pada bulan April di beberapa pasar, meskipun tidak di AS sampai Juni . Model ini dimaksudkan untuk menarik BlackBerry loyalis yang hadiah keypad qwerty perusahaan.
Harapan tinggi
“Penjualan Z-10 Blackberry selama kuartal ini sudah menghasilkan hasil yang lebih baik," kata Mark Sue, seorang analis di RBC Capital Markets yang memiliki setara dengan peringkat terus pada saham BlackBerry.
BlackBerry juga menghadapi tekanan harga di daerah seperti Amerika Latin dan Asia Selatan, di mana murah produsen Asia membanjiri pasar dengan perangkat yang berjalan pada Android.
"BlackBerry 10 masih dalam tahap awal transisi," kata Chief Executive Officer Thorsten Heins analis hari ini pada panggilan konferensi. "Bahkan, kami baru lima bulan dari peluncuran produk platform komputasi mobile yang sama sekali baru."