BURSA AS: Saham di negeri Paman Sam benar-benar jatuh. Indeks Standard & Poor 500 terkulai untuk pekan kesimbilan setelah ekuitas China masuk ke pasar uang di tengah kekhawatiran krisis uang tunai akan merugikan pertumbuhan dan para investor menimbang dampak dari kemungkinan penurunan stimulus moneter Federal Reserve.
The S & P 500 (SPX) turun 1% menjadi 1,576.60 pada 15:50 waktu New York. Di awal bursa, indeks sudah turun 2% setelah Fed Bank of Dallas Richard Fisher Presiden mengatakan investor seharusnya tidak bereaksi berlebihan terhadap rencana untuk memperlambat pembelian obligasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 106,13 poin, atau 0,7% , ke 14,715.16. Perdagangan saham di S & P 500 mencapai 37% di atas rata-rata 30-hari .
"Komentar Fisher sepertinya memanggil kembali beberapa retorika negatif bahwa orang-orang punya persoalan dari komentar Bernanke pekan lalu," kata Michael James, Managing Director Perdagangan Ekuitas Wedbush Securities Inc di Los Angeles. "Ini tetap menjadikan perdagangan dan sentimen pasar rentan terhadap perubahan di kedua arah di drop dari atas."
The S & P 500 (SPX) sudah merosot 2,1% pekan lalu, terbesar sejak 19 April setelah Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan bank dapat mulai mengupas langkah-langkah stimulus paling cepat September, jika ekonomi membaik sejalan dengan perkiraan.
Stimulus telah membantu reli bahan bakar di saham di seluruh dunia, dengan indeks acuan AS melonjak 133% dari terendah pada Maret 2009.
Bank of America Corp dan Citigroup Inc turun 2,9% karena bank anjlok. Apple Inc turun 2,2% karena Jefferies & Co menurunkan target harga saham di tengah kekenyangan penjualan iPhone . Allergan (AGN) Inc tenggelam 11% di tengah penurunan peringkat analis.
Vanguard Health Systems Inc melonjak 68% setelah setuju untuk dibeli oleh Tenet Healthcare Corp untuk sekitar US$1,8 miliar.
Investor berperilaku seperti "babi liar" setelah komentar Fed pada 19 Juni, Fisher mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan hari ini di situsnya.
Dia menegaskan dalam pidatonya di London soal dukungannya untuk mengurangi pembelian obligasi tahun ini jika ekonomi membuat kemajuan.
Data ekonomi minggu ini bisa menambah kasus untuk Fed untuk memperlambat pembelian. Laporan besok mungkin menunjukkan pesanan durable goods AS naik dan harga rumah terus pulih, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom.