Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS SAHAM MSCI: Menguat 0,4%, Keuntungan Terpangkas

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga saham emerging market naik selama dua hari ini dipimpin oleh saham-saham Rusia pada saat investor menunggu kebijakan bank sentral AS pekan ini. Sementara mata uang lira Turki anjlok setelah polisi anti huru-hara menindak

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga saham emerging market naik selama dua hari ini dipimpin oleh saham-saham Rusia pada saat investor menunggu kebijakan bank sentral AS pekan ini. Sementara mata uang lira Turki anjlok setelah polisi anti huru-hara menindak tegas para pelaku aksi demo.

Harga saham menguat di tengah peluang bank sentral AS menghentikan stimulusnya. Micex Index Rusia menguat 2% dan saham OAO Novatek bergerak naik di antara saham komoditas lainnya. OGX Petroleo & Gas Participacoes SA melemah ke level terendah sehingga menggiring penurunan harga saham sejumlah perusahaan yanhg dikuasai miliuner Brazil, Eike Batista.

Mata uang lira Turki anjlok untuk pertama kalinya dalam satu pekan. Sementara keuntungan obligasi Venezuela naik setelah peringkat kredit negara itu dipangkas oleh Standard & Poor’s.

The MSCI Emerging Markets Index menguat 0,4% menjadi 957,12 sehingga memangkas tingkat keuntungan hingga 0,6%. Komite Pasar Terbuka Federal AS memulai pertemuan dua hari besok untuk membahas berbagai kebijakan. Indeks saham negara berkembang anjlok 8,7% sejak Gubernur Bank Sentral AS, Ben S. Bernanke mengatakan pada 22 Mei bahwa para pembuat kebijakan AS “bisa” memangkas stimulus jika data ekonomi menunjukkan perbaikan berkelanjutan.

“Pertanyaannya adalah apakah bank sentral AS punya cukup keberanian untuk mengambil satu kebijakan tegas,” ujar Bruce McCain, yang mengelola dana lebih dari US$20 miliar sebagai chief investment strategist pada KeyCorp di  Cleveland sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (18/6/2013).

Dia menduga bank sentral AS akan bermain aman. Mereka tak mau terlalu keras dan tidak mau terlalu lunak terhadap mereka yang menggunakan program bank sentral sebagai  patokan untuk membeli saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper