Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OBLIGASI INTILAND:Kupon Ditawarkan 9%-10%

BISNIS.COM, JAKARTA—Pengembang properti, PT Intiland Development Tbk, menawarkan surat utang atau obligasi senilai Rp500 miliar dalam dua seri dengan kisaran kupon 9%-10% pada pertengahan tahun ini.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pengembang properti, PT Intiland Development Tbk, menawarkan surat utang atau obligasi senilai Rp500 miliar dalam dua seri dengan kisaran kupon 9%-10% pada pertengahan tahun ini.

“Untuk obligasi seri A memiliki kupon 9%-9,75% dengan tenor 3 tahun, sedangkan seri B memiliki kupon 9,25%-10% dengan tenor 5 tahun,” ujar Theresia Rustandi, Sekretaris Korporat Intiland dalam pesan singkatnya, Selasa (18/6).

Berdasarkan prospektus, perseroan akan menggunakan 70% dana hasil obligasi untuk pengembangan usaha entitas anak di bidang perumahan, kawasan hunian terpadu, dan kawasan industri di Pulau Jawa.

Entitas anak perseroan itu a.l PT Taman Harapan Indah dengan alokasi dana sekitar 20% dari total obligasi, PT Putra Sinar Remaja sebanyak 30% dan PT Gandaria Prima sebesar 20%. Adapun, sisa dana 30% lainnya akan digunakan untuk pembelian tanah.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk tiga penjamin emisi a.l PT Trimegah Securities Tbk, PT Lautandhana Securindo dan PT Ciptadana Securities. Adapun, perseroan menargetkan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2013.

Analis obligasi PT Lembaga Penilai Harga Efek Indonesia, Fakhrul Aufa, menilai penerbitan obligasi Intiland senilai Rp500 miliar tersebut akan diserap oleh pasar mengingat kupon yang ditawarkan sesuai ekspektasi investor. 

“Jika melihat kondisi saat ini yakni kenaikan suku bunga dan inflasi, kami pikir masih wajar. Apalagi selisih imbal hasil [yield] Intiland hanya 3,7% diatas surat utang negara dengan jangka waktu yang sama” tuturnya.

Seiring kondisi makro yang tengah bergejolak, menurutnya, pasar obligasi masih banyak dinanti oleh para investor. Dia meyakini jumlah penerbitan obligasi ini pada tahun ini masih kurang jika dibandingkan dengan permintaan yang ada di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper