BISNIS.COM, JAKARTA-- Emiten transportasi darat PT Panorama Transportasi Tbk mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp116 miliar untuk memperkuat lini bisnis penyediaan jasa taksi tahun ini.
Angreta Chandra, Direktur Panorama Transportasi, mengemukakan capex tersebut juga digunakan untuk penambahan armada untuk bisnis car rental serta pengadaan pool baru.
"Belanja modal tahun ini dipersiapkan untuk memperkuat armada taxi reguler dan penambahan armada taxi premium. Selain itu, capex juga akan dialokasikan untuk penambahan armda untuk car rental, serta pengadaan pool baru," ujarnya usai RUPST Panorama Transportasi, Jum'at (14/6/2013).
Adapun, sumber belanja modal tahun ini merupakan pinjaman perbankan dan kas internal perseroan. Emiten berkode saham WEHA bahkan tidak membagikan dividen sejak tahun fiskal 2010 hingga 2012, di mana seluruh perolehan laba bersih dipergunakan sepenuhnya untuk memperkuat struktur modal ekspansi usaha perseroan.
Dengan memperkuat lini bisnis jasa taxi dan car rental tersebut, perseroan menargetkan perolehan pendapatan tahun ini mencapai Rp250 miliar, naik 24% dibandingkan dengan kinerja tahun lalu sebesar Rp201,2 miliar.
Seiring dengan itu, laba bersih 2013 ditargetkan tumbuh dengan persentase mencapai hingga 25% menjadi Rp7,5 miliar dibandingkan kinerja 2012 yang tercatat Rp5,93 miliar.
Adapun, pada tahun lalu perseroan memperoleh dana sebesar Rp146,2 miliar yang diperoleh dari penerbitan obligasi pada Mei 2012, di mana sebagian besar digunakan untuk pelunasan pinjaman bank (refinancing) serta pembelian armada dan pengadaan pool kendaraan.
Kendati langkah tersebut mampu mendorong pertumbuhan kinerja perseroan pada 2012 dengan pendapatan yang naik 17% secara tahunan dan laba bersih yang tumbuh 31% dibandingkan 2011, total liabilitas perusahaan melonjak hingga 64% menjadi Rp301 miliar secara tahunan.
Sementara terkait rencana penaikan harga BBM, Direktur Panorama Transportasi Agustono Haliman mengatakan perseroan berencana untuk menetapkan dua harga untuk tarif taksi yakni pada segmen reguler dan segmen premium.
"Jika harga [BBM] naiki, untuk segmen premium kemungkinan akan mengikuti harga [BBM] terlebih pelanggannya juga kalangan eksekutif. Sementara untuk segmen reguler, penentuan tarif akan mengacu pada peraturan Pemprov, karena pastinya akan ada usulan tarif dari Organda," tuturnya. (ra)