BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan semakin tertekan untuk jangka pendek setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) sebanyak 25 basis poin menjadi 6%.
Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada menilai penaikkan BI rate menambah tekanan terhadap IHSG yang sudah mendapatkan sentimen negatif dari ekonomi global.
“Penurunan outlook ekonomi Cina dan masih adanya spekulasi penarikan stimulus The Fed, ditambah kenaikan BI rate menjadi sentimen negatif terhadap IHSG,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (13/6/2013).
Dia mengkhawatirkan dengan banyaknya sentimen negatif, menimbulkan kepanikan investor dan meningkatkan tekanan aksi jual.
“Kami berharap sentimen penaikkan BI rate hanya untuk jangka pendek. Tapi, kalau pasar sudah merespon negatif, mereka bisa saja langsung jualan semua,” ungkapnya.
Pada pagi ini, indeks dibuka melemah 1,27% ke level 4.637,91. Pada jeda siang, indeks terus turun 1,7% atau 79,89 poin ke level 4.617,99.
Dan pada pukul 13:47 WIB, indeks masih tertekan dengan melemah 1,83% atau 85,81 poin ke level 4.612,08.