BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor elektronika PT Len Industri (Persero) memperoleh perpanjangan kredit senilai Rp850 miliar di luar plafon treasury line sebesar US$2,5 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Direktur Utama Len Industri Abraham Mose menuturkan perjanjian perpanjangan kredit tersebut telah ditandatangani pada 14 Juni 2013.
Nilai tersebut meningkat dari plafon kredit tahun sebelumnya sebesar Rp750 miliar. Plafon kredit tersebut dapat digunakan untuk fasilitas kredit modal kerja (KMK) revolving dan transaksional serta non cash loan berupa fasilitas garansi bank, penerbitan L/C dan supply chain financing.
“Fasilitas kredit tersebut berlaku pula sebagai global line yang dapat digunakan oleh seluruh anak perusahaan di lingkungan Len Group,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/6).
Menurutnya, kerja sama kredit dengan Bank Mandiri akan lebih ditingkatkan lagi ke depan dengan penyediaan fasilitas kredit modal kerja investasi (KMKI) terkait dengan inisiatif pengembangan bisnis Len pada pembangunan monorel konsorsium badan usaha milik negara (BUMN), pembangunan pabrik sel surya, serta proyek-proyek investasi lainnya selaras dengan program Masterplan Program Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan pemerintah.
Kiprah Len dalam bisnis tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dalam dasawarsa terakhir ini, dengan tingkat pertumbuhan penjualan rata-rata dalam 5 tahun terakhir sebesar 49% per tahun.
Pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,3 triliun dan perolehan laba bersih sebesar Rp67 miliar.
Pencapaian pendapatan tersebut melebihi target yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2012 sebesar Rp1,8 triliun.
Keberhasilan tersebut diprediksi akan berlanjut di tahun ini dengan target pendapatan RKAP sebesar Rp2,6 triliun.
Perseroan telah berhasil memperoleh kontrak (contract on hand) sebesar Rp2,25 triliun hingga Mei 2013.