BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di kisaran 4785—5026. Demikian analisa Henan Putihrai Analytics yang drilis Senin (10/6/2013).
Bursa AS ditutup menguat pada perdagangan Jumat (7/6/2013), setelah pemerintah AS melaporkan nonfarm payroll May tumbuh diatas prediksi.
Penciptaan lapangan kerja baru di AS yang naik ke level 175,000 pada Mei 2013, lebih tinggi dibandingkan dengan data revisi April 149,000. Kenaikan ini juga lebih tinggi dari perkiraan 164,000.
Di sisi lain, jumlah pengangguran naik ke level 7,6% dari 7,5%, yang menandakan semakin banyak masyarakat yang memulai pencarian kerja di AS. Namun, analis memperkirakan data baik ini masih belum cukup bagi The Fed untuk menghentikan pembelian obligaisi dalam waktu dekat.
Jumlah penciptaan lapangan kerja selama tiga bulan terakhir rata-rata 155,000, tetapi masih di bawah 237,000 rata-rata pertumbuahan selama November 2012 hingga Februari 2013.
Stoxx Europe 600 indes naik 1,3% ke level 295,40 tetapi turun 1,8% selama sepekan. Investor masih mempertanyakan apakah data ekonomi AS yang melebihi ekspektasi dapat mendorong The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi dalam waktu dekat.
Apabila pertumbuhan pekerjaan AS bertahan pada level saat ini dan belum menunjukkan pertumbuhan diatas level 200,000, analis meperkirakan pemberhentian pembelian obligasi kemungkinan akan terjadi di akhir tahun atau paling cepat Oktober nanti.
Data perdagangan Jerman juga menunjukkan ekspor dan impor yang lebih baik sehingga meningkatkan harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada kuartal kedua.
Namun The Bundesbank menurunkan proyeksi pertumbuhan 2013 menjadi 0,3% dari sebelumnya 0,4%, sedangkan untuk 2014 diturunkan dari 1,9% menjadi 1,5%.
Selanjutnya, saham Jepang dibuka menguat pada Senin (10/6/2013), Nikkei naik 3.4% ke level 13,319.29 disebabkan oleh pelemahan Yen terhadap AS dollar.
Perdana Menteri Abe juga mengumumkan rencana pemerintah dalam memberikan keringanan pajak untuk investasi perusahaan pada musim gugur akhir tahun ini guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jepang.
GDP Jepang kuartal pertama direvisi naik 4.1% yoy lebih baik dari pertumbuhan yang dilaporkan sebelumnya 3.5%.