Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMODITAS: Pasar Mulai Bearish, Pedagang Emas Paling Bullish

BISNIS.COM, NEW YORK-Pedagang emas paling bullish sejak sebelum pasar bearish 2 bulan lalu, setelah ekuitas mundur dari posisi tertinggi hampir 5-tahun dan pelemahan dolar AS yang mendorong permintaan untuk logam mulian ini.

BISNIS.COM, NEW YORK-Pedagang emas paling bullish sejak sebelum pasar bearish 2 bulan lalu, setelah ekuitas mundur dari posisi tertinggi hampir 5-tahun dan pelemahan dolar AS yang mendorong permintaan untuk logam mulian ini.

Sembilan belas analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan harga emas naik pekan depan, dengan delapan bearish dan enam netral, proporsi terbesar dari bulish sejak 22 Maret.

Saham global, yang naik ke posisi tertinggi sejak Juni 2008 pada 22 Mei, mencapai posisi terendah 6 minggu kemarin, di tengah memuncaknya spekulasi tentang apakah Federal Reserve akan mengurangi stimulus.

Adapun US Dollar Index, yang mengukur terhadap enam mata uang, turun ke level terendah dalam 3 bulan, demikian Bloomber, Jumat (7/6/2013).

Penjualan mingguan emas yang dilakukan melalui pertukaran produk menuju tingkat terendah untuk kali kedua sejak Maret, setelah nilai di tangan merosot sekitar US$45 miliar tahun ini.

Awal pasar bearish pada April mendorong lonjakan permintaan untuk koin dan perhiasan. US Mint pada 5 Juni mengatakan penjualan emas kemungkinan mencapai rekor tahun ini.

Permintaan yang begitu besar terjadi di India, yang merupakan konsumen terbesar, namun pemerintah membatasi impor untuk mengurangi defisit perdagangan. "Perhatiannya adalah pasar saham berada di bawah tekanan, dan kemudian melihat peningkatan penghindaran atas risiko," kata Mark O'Byrne, Direktur Eksekutif GoldCore Ltd di Dublin, sebuah broker yang menjual dan menyimpan koin emas dan bar.

Emas, menurutnya, telah mengalami koreksi, sehingga orang melihat nilai di pasar emas. Di sana telah terjadi kerusakan teknis yang signifikan atas emas dan karena itu memerlukan beberapa waktu untuk pulih.

Tahun ini, harga logam mulia itu di London turun 17% menjadi US$ 1.384.72 per ounce setelah naik dalam 12 tahun terakhir, dan perdagangan tercatat 28% di bawah rekor US$ 1.921,15 set pada September 2011.

The Standard & Poor GSCI yang mengukur mengukur 24 komoditas turun 2,5% sejak awal Januari dan MSCI All-Country World Index (MXWD) dari ekuitas naik 7,4%. Indeks Bank of Amerika menunjukkan bahwa treasuries kehilangan 0,9%.

Emas mundur karena beberapa investor kehilangan kepercayaan atas logam mulia sebagai penyimpan nilai, sementara itu ekonomi AS membaik.

Beige Book Fed pada 5 Juni menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh pada level "sederhana sampai sedang" di 11 dari 12 distrik Fed.

Chicago Board Options Exchange Volatility Index (VIX) melonjak 39% sejak pertengahan Mei dan mencapai 7 pekan tertinggi pada 5 Juni. Standar harga opsi dari S & P 500 Index masih 64% di bawah angka puncaknya pada 2011.

Hedge fund dan spekulan besar lainnya meningkatkan posisi net-long mereka, atau spekulasi pada harga lebih tinggi, sebesar 35% dalam seminggu hingga 28 Mei, yang merupakan lompatan terbesar dalam 2 bulan, data US Commodity Futures Trading Commission menunjukkan. Sebagian besar dari peningkatan ini berasal dari pemotongan spekulasi jangka pendek dari rekor minggu sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper