BISNIS.COM, CHICAGO - Emas berjangka pada divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun di bawah tanda US$1.400 pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena greenback (dolar AS) menguat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$14,7 atau 1,04%, menjadi US$1.397,2 per ounce. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik menjadi 82,84 pada Selasa dari 82,687 pada Senin.
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa juga negatif untuk emas. Perusahaan analisis CoreLogic mengatakan bahwa harga rumah AS tumbuh 12,1% tahun ke tahun pada April, laju tercepat sejak Februari 2006.
Departemen Perdagangan mengumumkan bahwa defisit perdagangan AS meningkat 8,5% pada April menjadi US$40,3 miliar disesuaikan secara musiman, dari revisi US$37,1 miliar pada Maret.
Investor mengawasi kemungkinan petunjuk dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengenai kebijakan moneter AS, dengan laporan lapangan pekerjaan AS untuk Mei akan dirilis pada Jumat.
Harga emas akan terus mengikuti jalan naik-turun bergelombang sebelum sinyal kebijakan yang pasti muncul, kata analis pasar.
Perak untuk pengiriman Juli turun 31,2 sen, atau 1,37% menjadi ditutup pada US$22,409 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli juga merosot US$6,3 atau 0,42 menjadi ditutup pada US$1.491,1 per ounce.