Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAHAM NEGARA BERKEMBANG Melemah, Indeks MSCI Turun 1%

BISNIS.COM, LONDON--Saham negara berkembang jatuh ke posisi terendah 6 minggu dipicu jatuhnya saham Turki di tengah protes terhadap pemerintah dan kekhawatiran goyahnya pertumbuhan ekonomi global.

BISNIS.COM, LONDON--Saham negara berkembang jatuh ke posisi terendah 6 minggu dipicu jatuhnya saham Turki di tengah protes terhadap pemerintah dan kekhawatiran goyahnya pertumbuhan ekonomi global.

Rand Afrika Selatan rebound dari level terendah sejak 2009, tulis Bloomberg.

Adapun The Borsa Istanbul National Stock Exchange 100 Index turun terbesar dalam satu dekade anjloknya saham Turkiye Garanti Bankasi AS (Garan) dan Akbank TAS setidaknya 9,4% sementara imbal hasil obligasi melonjak Turki tercatat jatuh paling dalam.

Indeks denominasi dolar Rusia anjlok sebanyak 20% dari level tinggi tahun ini setelah OAO Mechel (MTLR) ikut jatuh. Brasil Ibovespa naik dari pelemahan 6 minggu dipimpin Vale SA produsen bahan baku Brasil.

Indeks MSCI Emerging Markets turun 1% menjadi 998,55, level terendah sejak 18 April 2013.

Manufaktur di AS tak terduga mengalami kontraksi sementara Pemimpin Federal Reserve Bank of San Francisco John Williams mengatakan pembelian obligasi dapat dikurangi dalam 3 bulan ke depan.

"Anda mulai melihat beberapa risiko kembali," kata Sameer Samana, ahli strategi internasional St Louis berbasis di Wells Fargo Advisors LLC.

Seluruh saham negara berkembang dalam 10 kelompok melemah sehingga saham konsumen pokok mengalami kerugian terbesar. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper