BISNIS.COM, JAKARTA—Bursa negara berkembang melemah ke level terendah dalam 1 bulan, sementara yield obligasi Turki naik kencang sejak 2011 dan saham Brazil melemah.
Hal tersebut akibat spekulasi The Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus melihat pertumbuhan global.
Indeks MSCI Emerging Market turun 1,2% ke 1.018,84 pada Rabu (29/5/2013) pukul 4:57 waktu New York, atau Kamis (30/5/2013) pagi pukul 03:57 WIB, level terendah sejak 24 April.
AS menjual obligasi bertenor 5 tahun setelah lelang 2 tahun dan menarik penawaran paling sedikit sejak 2011. Itu adalah penawaran pertama kali sejak Kepala The Fed Ben S. Bernanke mengatakan pekan lalu bank sentral akan mengurangi laju pembelian. International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan China.
"The Fed akan mempertimbangkan kembali ini adalah cerita yang terjadi dari waktu ke waktu. IMF memangkas proyeksi China dan itu akan berdampak kepada pasar negara berkembang,” ujar Peter Jankovskis, Co-Chief Investment Officer of Lisle, Oakbrook Investments LLC, seperti dikutip Bloomberg.
Bursa negara berkembang telah jatuh 1,9% di Mei, pelemahan ketiga dalam 4 bulan.
Saham-saham komoditas dan utilitas memimpin penurunan diantara 10 sektor yang ada di Indeks MSCI Emerging Market.
Saham Turkiye Garanti Bankasi AS turun 3,9%, OAO Sberbank anjlok ke level terendah selama 1 bulan. Brazil Ibovespa juga mengalami penurunan terbesar, serta Zoomlion Heavy Industry Science & Technology Co turun.
INDEKS MSCI turun 1,2%, Terendah dalam Sebulan
BISNIS.COM, JAKARTA—Bursa negara berkembang melemah ke level terendah dalam 1 bulan, sementara yield obligasi Turki naik kencang sejak 2011 dan saham Brazil melemah.Hal tersebut akibat spekulasi The Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gita Arwana Cakti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu