BISNIS.COM, JAKARTA-PT Bank Maspion Indonesia Tbk akan menerbitkan 19,99% atau 770 juta saham dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan rencana sebelumnya. Berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan yang berkantor pusat di Surabaya itu berencana menerbitkan 10,98% atau sekitar 380 juta saham.
Target pencatatan saham (listing) perdana perseroan juga mundur menjadi Juli 2013 dari sebelumnya Januari 2013.
“Perseroan dengan ini melakukan penawaran umum sebanyak-banyaknya 770 juta saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham, mewakili 19,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum,” paparnya dalam prospektus yang diterbitkan, Jumat (24/5/2013).
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengatakan pengunduran aksi korporasi juga karena perseroan akan meningkatkan jumlah saham yang akan beredar di publik, melihat minat investor untuk membeli saham perseroan sangat tinggi hingga kelebihan permintaan atau oversubscribe.
“Jadi saat itu oversubsrcribe, lalu disarankan melepas 20% saham. Akhirnya kami undur dengan besaran nilai yang diharapkan dapat dua kali dari rencana awal,” ungkapnya.
Perseroan pun mengubah pemakaian buku laporan keuangan menjadi per September 2012 dari sebelumnya per Juni 2012.
Dalam prospektus tersebut juga diketahui seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha.
Herman sebelumnya mengungkapkan pihaknya berkomitmen akan mempertahankan pertumbuhan kredit perseroan pada kisaran 25%-30% per tahun.
Perseroan menargetkan dapat meraup dana sekitar Rp127,3 miliar dari aksi korporasi itu.