Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DELL: Saham Terus Merosot di Tengah Wacana Pengalihan Status Perusahaan

BISNIS.COM, JAKARTA—Keuntungan Dell Inc selama kuartal I tahun fiskal 2014 (Februari-Maret 2013) dilaporkan tidak sesuai dengan perkiraan para analis. Kondisi itu menunjukkan prospek yang tidak menggembirakan  sehingga memperkuat rencana pengambilalihan

BISNIS.COM, JAKARTA—Keuntungan Dell Inc selama kuartal I tahun fiskal 2014 (Februari-Maret 2013) dilaporkan tidak sesuai dengan perkiraan para analis.
Kondisi itu menunjukkan prospek yang tidak menggembirakan  sehingga memperkuat rencana pengambilalihan oleh pendirinya untuk menjadikan perusahaan pembuat komputer personal itu sebagai perusahaan pribadi.

Keuntungan Dell di luar sejumlah item, turun jadi 21 sen  per lembar saham untuk periode hingga 3 Mei, dari 43 sen pada tahun sebelumnya, ujar Round Rock, Texas-based Dell dalam sebuah pernyataannya sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (17/5/2013).

Para analis yang disurvei Bloomberg rata-rata memproyeksikan besaran keuntungan Dell sebesar 35 sen, sedangkan pendapatan perusahaan itu turun 2,4% menjadi US$14,1 miliar atau di atas perkiraan analis yang mematok angka US$13,5 miliar.

Penurunan tingkat keuntungan memperkuat rencana CEO Michael Dell dan Silver Lake Management LLC untuk mengambil alih perusahaan itu menjadi perusahaan pribadi seharga US$24,4 miliar.

Dinamika tersebut juga mematahkan klaim oleh investor miliuner Carl Icahn yang mengatakan para investor berkeinginan mempertahankan sahamnya karena Dell akan beralih menjadi perusahaan penyedia layanan dan produk pusat data.

“Solusi Icahn kurang menarik, dan satu ekor burung di tangan lebih baik dari seekor burung di semak-semak,” ujar Chris Whitmore, seorang analis Deutsche Bank di San Francisco, seperti dikutip Bloomberg.

Saham Dell sedikit berubah pada perdagangan terakhir setelah turun kurang dari 1% menjadi US$13,43 di bursa New York. Saham tersebut naik 32% pada tahun ini dibandingkan dengan 16% berdasarkan Indeks Standard & Poor’s 500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper