Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Euro Menguat Terkerek Data Industri Jerman

BISNIS.COM, NEW YORK-Kurs euro lebih tinggi terhadap dolar dan yen pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan produksi industri Jerman untuk Maret secara mengejutkan menguat.Euro dibeli 1,3156 dolar pada Rabu 21.00 GMT (Kamis 04.00 WIB), naik dari 1,3074

BISNIS.COM, NEW YORK-Kurs euro lebih tinggi terhadap dolar dan yen pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan produksi industri Jerman untuk Maret secara mengejutkan menguat.

Euro dibeli 1,3156 dolar pada Rabu 21.00 GMT (Kamis 04.00 WIB), naik dari 1,3074 dolar pada Selasa sore, lapor AFP.

Euro diperdagangkan pada 130,25 yen, naik dari 129,47 yen sehari sebelumnya.

Dolar sedikit lebih tinggi terhadap yen, diperdagangkan pada 99,01 yen dibandingkan dengan 98,99 yen.

Pasar didorong oleh indikator ekonomi Jerman yang positif untuk kedua hari berturut-turut. Pada Selasa, data menunjukkan pesanan industri Jerman naik tak terduga pada Maret.

Pada Rabu, data menunjukkan bahwa produksi industri Jerman naik 1,2% pada Maret, jauh di atas penurunan 0,2% yang diperkirakan oleh para analis.

Hasil itu "menghancurkan" perkiraan, menurut catatan pasar Western Union Business Solutions.

"Ini menyebabkan pedagang berbondong-bondong kembali ke euro selama sesi London, karena pedagang mulai membatasi pemikiran kemungkinan penurunan suku bunga lain yang telah membuntuti euro sejak pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pekan lalu."

Euro menguat lebih lanjut di tengah berita bahwa Portugal berhasil kembali ke pasar utang jangka panjang untuk pertama kalinya sejak memperoleh dana talangan dua tahun lalu.

Portugal menghimpun tiga miliar euro pada suku bunga 5,67% dan melihat minat beli lebih dari 10 miliar euro.

Sementara itu, kalender ekonomi AS yang tenang telah meninggalkan investor dengan sedikit berita baru yang menjadi dasar dolar terhadap mata uang lainnya.

"Ke depan, tanda-tanda lebih lanjut bahwa ekonomi AS meningkat pada kecepatan yang lebih baik dari perkiraan akan terus mendukung dolar," kata Omer Esiner, kepala analis pasar di Commonwealth Foreign Exchange.

"Namun dalam jangka pendek, kurangnya data atau berita untuk perdagangan bisa mempertahankan greenback sedikit lebih rendah."

Pound Inggris diperdagangkan pada US$1,5536, naik dari US$1,5482 pada Selasa sore.

Dolar diperdagangkan pada 0,9352 franc Swiss, turun dari 0,940 franc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Newswire/Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper