Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO: Dharma Satya Nusantara Targetkan Juni 2013

BISNIS.COM, JAKARTA—Calon emiten di sektor perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara, menargetkan dapat melepas saham perdana (initial public offering/IPO) pada 10 Juni 2013.

BISNIS.COM, JAKARTA—Calon emiten di sektor perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara, menargetkan dapat melepas saham perdana (initial public offering/IPO) pada 10 Juni 2013.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, manajemen telah menunjuk PT Ciptadana Securities dan PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) dalam aksi korporasi itu.

“Kami akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 500 juta saham atau melepas 21,32% saham perdana kepada publik dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham,” paparnya, Senin (6/5/2013).

Dalam prospektus itu juga disebutkan perseroan berencana melakukan penawaran awal pada 8-17 Mei 2013 dan diharapkan mendapat pernyataan efektif pada 29 Mei 2013. Perkiraan masa penawaran umum diharapkan dapat terlaksana pada 31 Mei 2013 dan 3 Juni 2013, serta masa penjatahan pada 4 Juni 2013.

Dalam prospektus tersebut belum disebutkan berapa besar target perolehan dana dari IPO. Namun, rencananya sekitar 50% dana dari IPO akan digunakan untuk penyertaan modal pada entitas anak yang telah memiliki izin lokasi, serta untuk konstruksi dua pabrik baru di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Penanaman dan pembangunan pabrik itu dilakukan untuk meningkatkan produksi CPO serta menjaga kinerja pabrik yang telah dimiliki.

Sekitar 10% akan digunakan untuk relokasi pabrik pengolahan kayu dari Gresik dan Suarabaya ke Lumajang. Selanjutnya, sekitar 30% akan digunakan untuk pembayaran pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan sisanya sekitar 10% untuk modal kerja.

“Dari alokasi dana untuk modal kerja, sekitar 50% untuk modal kerja pada kegiatan usaha kelapa sawit dan 50% untuk modal kerja pada kegiatan usaha produk kayu,” tambahnya.

Berdasarkan laporan keuangan 2012, jumlah aset perseroan tercatat sebesar Rp5,14 triliun dengan posisi kas dan setara kas Rp337,6 miliar. Adapun, posisi ekuitas perseroan tercatat Rp1,41 triliun dan liabilitas Rp3,74 triliun.

Sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih Rp214,2 miliar, turun 311,8 miliar. Sementara itu, pendapatan perseroan tercatat naik 22,75% menjadi Rp3,41 triliun dari Rp2,78 triliun. (sep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper