BISNIS.COM, CHICAGO--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Kamis (Jumat pagi WIB) mencatat kenaikan satu hari terbesar sejak Juni, didorong prospek kebijakan moneter yang lebih longgar.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, melonjak US$38,3 atau 2,69%, menjadi ditutup pada US$1.462 per ounce.
Berdasarkan data lemah di AS dan Eropa yang diumumkan dalam dua hari terakhir, ditambah klaim pengangguran mingguan, para analis pasar berpendapat kekhawatiran atas kelesuan ekonomi AS lebih luas tetap ada, sehingga Bank Sentral AS atau Federal Reserve tidak mungkin keluar dari pelonggaran kuantitatif sebelum waktunya.
Klaim pengangguran mingguan yang diumumkan Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal berada di tingkat terendah kedua pada 2013 meskipun turun 16.000 ke penyesuaian musiman 339.000 dalam pekan yang berakhir 20 April, Permintaan fisik yang kuat terus menopang harga emas. Pelemahan dolar AS pada Kamis juga mendukung logam mulia.
Beberapa analis pasar percaya bahwa itu hanya "rebound" setelah penurunan yang sangat tajam, mengatakan mereka tidak akan terkejut melihat emas kembali ke terendah baru dalam delapan sampai 10 hari kerja berikutnya.
Perak untuk pengiriman Mei naik US$1,307 atau 5,72% menjadi ditutup pada US$24,14 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik US$33,3 atau 2,33%, menjadi ditutup pada US$1.464,1 per ounce.(antara/xinhua/Bloomberg/msb)
HARGA EMAS: Di COMEX Alami Kenaikan 2,69%
BISNIS.COM, CHICAGO--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Kamis (Jumat pagi WIB) mencatat kenaikan satu hari terbesar sejak Juni, didorong prospek kebijakan moneter yang lebih longgar.Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
27 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
10 jam yang lalu