BISNIS.COM, CHICAGO--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Kamis atau Jumat (28/6/2013) pagi WIB, memperpanjang kemerosotan ke terendah 34-bulan, karena data ekonomi AS melampaui estimasi analis, mengikis daya tarik logam sebagai penyimpan nilai.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$18,2 atau 1,48% menjadi menetap di US$1.211,6 per ounce. Tekanan tidak berhenti dalam perdagangan elektronik, dengan kontrak jatuh mencapai serendah US$1.196,1.
Federal Reserve AS pada 19 Juni mengatakan bahwa pembelian aset mungkin dipertimbangkan kembali jika perekonomian terus membaik.
Pada Mei, tulis Xinhua yang dikutip Antara, pengeluaran konsumen berbalik naik dan penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) melonjak ke tingkat tertinggi sejak 2006, sementara klaim pengangguran turun pada pekan lalu, laporan menunjukkan Kamis. Analis pasar percaya semua ini sangat membebani perdagangan.
Stimulus moneter dari Federal Reserve dan bank sentral lainnya telah dikutip sebagai pendukung kenaikan harga emas dalam beberapa tahun terakhir. Aset-aset dalam SPDR Gold Trust, produk yang didukung oleh logam yang diperdagangkan di bursa terbesar dunia, telah merosot 28% tahun ini ke tingkat terendah sejak Februari 2009 di tengah reli ekuitas dan inflasi berhasil diredam.
Departemen Perdagangan AS melaporkan belanja konsumen naik 0,3% pada Mei dan upah naik 0,5% . Secara terpisah, Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 9.000 menjadi 346.000 pada minggu lalu.
Perak untuk pengiriman Juli turun 6 sen, atau 0,32% menjadi ditutup pada US$18,553 per ounce.
HARGA EMAS: Di COMEX New York Kembali Turun 1,48%
BISNIS.COM, CHICAGO--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Kamis atau Jumat (28/6/2013) pagi WIB, memperpanjang kemerosotan ke terendah 34-bulan, karena data ekonomi AS melampaui estimasi analis, mengikis daya tarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium