BISNIS.COM,LONDON -- Harga tembaga naik untuk hari kedua di London, setelah sebuah laporan memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang pesat di AS, konsumen logam terbesar kedua di dunia.
Ekonom yang disurvei Bloomberg News mengatakan estimasi awal untuk produk domestik bruto kuartal pertama menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 3%, naik dari 0,4% pada kuartal terakhir 2012 ini.
Menurut Commerzbank AG nilai tembaga juga naik karena penurunan harga terbaru menarik pembeli, sementara Newedge Grup SA mengatakan beberapa pedagang membeli logam untuk menutup taruhan pada harga yang lebih rendah.
"Harga rendah mungkin memikat pembeli untuk masuk. Namun pedagang menunggu data PDB,” ujar Daniel Briesemann, analis Commerzbank di Frankfurt
Harga tembaga untuk pengiriman 3 bulan naik 0,3% menjadi US$7.051 per metrik ton oleh 9.46 di London Metal Exchange. Harga turun 6,5% pada April, menuju penurunan terbesar dalam 11 bulan. Tembaga untuk pengiriman Juli naik 1% menjadi US$3,1965 per pound di Comex di New York.
Menurut Christin Tuxen, analis Danske Bank A/S di Copenhagen harga juga meningkat karena euro menguat terhadap dolar untuk sesi kelima dalam 6 sesi. Melemahnya greenback membuat komoditas lebih menarik sebagai alternatif investasi.
Stok tembaga yang dilacak oleh LME, naik 93% tahun ini, turun 0,3% menjadi 618.475. Pesanan untuk pembelian logam dari gudang naik 0,4% ke rekor 168.200 ton.
Jumlah tembaga berjangka yang beredar di London, atau open interest, sebesar 483.990 kontrak per 23 April, yang tersisa di tertinggi sejak Desember 2011.
Open interest naik 3,6% dalam seminggu setelah tembaga turun 5,9%, menunjukkan posisi rendah baru, atau taruhan pada harga yang lebih rendah. Harga aluminium naik di London, sementara nikel, timah dan seng jatuh. (Bloomberg)