LELANG SUN: Permintaan Investor Melonjak 43,65%

BISNIS.COM, JAKARTA-Permintaan investor dalam lelang surat utang negara kembali melonjak hingga Rp22,28 triliun, sebagai langkah mewaspadai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
 
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Selasa(23/4), total penawaran yang masuk tercatat mencapai Rp22,28 triliun atau melonjak hingga 43,65% dari penawaran dalam lelang surat utang negara (SUN) sebelumnya yang sebesar Rp15,51 triliun pada 9 April lalu.
 
Berdasarkan nilainya, total penawaran kali ini menjadi peringkat kedua terbesar setelah pemerintah mendapat permintaan mencapai Rp29 triliun pada lelang SUN 14 Februari lalu.
 
Dalam proses lelang kemarin, investor tercatat banyak memburu SUN Seri FR0065 bertenor 10 tahun dengan total permintaan Rp9,97 triliun pada kisaran imbal hasil (yield) 6,39%-6,62%. Seri SPN12140410 tenor 1 tahun mendapat penawaran Rp5,49 triliun dengan kisaran yield 3,9%-4,75%.
 
Penawaran tertinggi ketiga yakni seri FR0064 yang bertenor 15 tahun mendapat penawaran Rp3,86 triliun dengan kisaran yield 6,1%-6,3%. Seri FR0063 mendapat permintaan terendah senilai Rp2,95 triliun dengan kisaran yield 5,4%-6%.
 
Dengan mempertimbangan yield yang diminta, pemerintah memenangkan empat seri obligasi dengan total nominal Rp10,5 triliun, atau lebih tinggi dari target indikatif yang sebesar Rp7 triliun. Nilai itu pun jauh lebih tinggi dari hasil lelang sebelumnya yang hanya sebesar Rp4,5 triliun.
 
Adapun, rincian keempat seri yang dimenangkan yakni FR0065 bertenor 20 tahun sebesar Rp4,65 triliun dengan yield tertinggi 6,43% dan tingkat kupon sebesar 6,63%.
 
Selain itu, Seri FR0064 dimenangkan senilai Rp2,85 triliun dengan yield tertinggi dimenangkan 6,15% dan tingkat kupon 6,13%. Sisanya, Seri FR0063 dimenangkan senilai Rp2 triliun dengan yield 5,49% dan tingkat kupon 5,63% SPN12140410 sebesar Rp1 triliun dengan yield tertinggi 3,95% dan yield rerata tertimbang 3,92%
 
Desmon Silitonga, Analis Obligasi PT Millenium Danatama Asset Management, menilai lelang SUN kali ini dimanfaatkan oleh investor untuk mewaspadai kenaikan BBM Mei nanti.
 
Selain itu, peralihan dana dari pasar saham berpotensi terjadi dan mendorong aliran deras ke pasar obligasi. Pasalnya, pasar saham cenderung mengalami penurunan dalam 2 hari terakhir  (if)