BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (18/4/2013) diperkirakan akan bergerak variatif cenderung menguat pasca terjadi rekor IHSG sepanjang sejarah.
Analis Sinarmas Sekuritas Tessa Mulia memperkirakan secara teknikal indeks akan bergerak menguat di level 4.985—5.015. Adapun dia merekomendasikan saham-saham seperti saham BMRI, BBRI, ACES, dan MNCN.
“Perkembangan keputusan pemerintah terkait dengan opsi pengurangan subsidi BBM akan memberikan sentimen terhadap pergerakan indeks. Harga emas yang sedikit meningkat setelah terjerembab cukup dalam juga dapat memberikan sentimen tambahan,” ujarnya, Rabu (17/4/2013).
Sementara itu, analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menilai rekor tertinggi IHSG didorong sentimen positif dari bursa regional seiring dengan menguatnya bursa Wall Street.
“Data perumahan, data produksi industri dan juga laporan keuangan perusahaan Coca-cola dan Johnson&Johnson ternyata di atas ekspektasi,” tuturnya.
Menurutnya kenaikan bursa regional terjadi didorong dari rencana IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, dan mendesak Eropa melakukan kebijakan moneter agresif seiring dengan kontraksi ekonomi di Eropa yang memasuki tahun kedua.
Seperti diketahui, International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan dunia dari 3,5% menjadi 3,3%, sedangkan kawasan Eropa dari -0,2% menjadi -0,3% setelah Perancis bergabung dengan Italia dan Spanyol yang telah mengalami kontraksi sebelumnya.
Dengan kondisi tersebut, dia memperkirakan ruang gerak IHSG akan cenderung terbatas seiring dengan aksi ambil untung dari investor. “IHSG diperkirakan akan bergerak variatif dengan kisaransupport-resistance 4.971-5.015,” tuturnya.