Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Pertumbuhan Ekonomi China Melambat, Saham Pun Berjatuhan

BISNIS.COM, NEW YORK--Bursa saham AS meradang. Akibat pertumbuhan ekonomi China yang melambat dari perkiraan mendrong Indeks Standard & Poor 500 jatuh ke titik terendah untuk kedua kali dalam  dua hari ini.

BISNIS.COM, NEW YORK--Bursa saham AS meradang. Akibat pertumbuhan ekonomi China yang melambat dari perkiraan mendrong Indeks Standard & Poor 500 jatuh ke titik terendah untuk kedua kali dalam  dua hari ini.

Sebagian besar dari 10 kelompok perusahaan bahan baku dan energi S&P 500 jatuh. Freeport McMoRan Cooper & Gold (FCX), perusahaan  tembaga terbesar  public, dan Newmont Mining Corp anjlok 6,1%. Jatuh ke titik terendah dalam 9 bulan.

The S & P 500 turun 0,8% menjadi 1,576.78 pada 11:29 waktu di New York. Indeks itu tergelincir 0,3%  pada 12 April dari posisi tertinggi sepanjang masa, penurunan mingguan terbesar sejak Januari. Indeks Dow Jones Industrial Average tergerus 87,18 poin, atau 0,6%, ke 14.777.88. Perdagangan saham  S & P 500 mencapai 41%  di atas rata-rata bulanan.

"Situasi internasional terus menarik perhatian orang , baik dalam hal  Eropa maupun  China," John Carey, manajer dana Pioneer Investment Management Inc yang berbasis di Boston  melalui telepon. Perusahaan ini  mengawasi sekitar US$208 miliar. "Semua orang menunggu tanda-tanda perbaikan di kedua negara itu. Setidaknya,  kami kini baru di tahapan awal musim laba. Kini satu mata orang melihat apa yang terjadi di luar AS dan satu lagi melihat pada hal-hal yang berkaitan dengan pendatan.”

Demikian pula 24 Komoditas S & P GSCI, tenggelam ke level terendah sejak Juli karena emas jatuh sebanyak 9,7%  dan perak anjlok sebanyak 13%.

PDB CHINA

Produk domestik bruto China naik 7,7% pada kuartal pertama dibandingkan dengan tahun sebelumnya, demikian laporan Biro Statistik Nasional  di Beijing hari ini.  Itu masih lebih rendah dari perkiraan  survei  Bloomberg yang mencapai 8% dan pada kuartal keempat diprediksi 7,9%.

Laporan lain menunjukkan produksi industri pada Maret lalu naik di bawah  perkiraan, sementara pertumbuhan penjualan ritel sesuai dengan  perkiraan.

Di AS, data manufaktur di wilayah New York hari ini menunjukkan meningkat tetapi di bawah proyeksi April menyusul order tidak ada  dan penjualan mengalami stagnasi. The Federal Reserve Bank mengungkap  indeks umum ekonomi New York turun menjadi 3,1 pada bulan ini dari 9,2 pada  Maret lalu. Proyeksi median dari 47 ekonom yang disurvei Bloomberg adalah 7.

Saham AS mengalami rally pekan lalu, membuat S & P 500 naik 2,3% , di tengah optimisme bahwa upaya stimulus global dan pertumbuhan pendapatan perusahaan akan terus menguatkan  ekonomi terbesar di dunia.(Bloomberg/msb)

Bursa saham AS meradang. Akibat pertumbuhan ekonomi China yang melambat dari perkiraan mendrong Indeks Standard & Poor 500 jatuh ke titik terendah dalam dua hari.

 

Sebagian besar dari 10 kelompok perusahaan bahan baku dan energi S&P 500 jatuh. Freeport McMoRan Cooper & Gold (FCX), perusahaan  tembaga terbesar  public, dan Newmont Mining Corp anjlok 6,1%. Jatuh ke titik terendah dalam 9 bulan.

 

The S & P 500 turun 0,8% menjadi 1,576.78 pada 11:29 waktu di New York. Indeks itu tergelincir 0,3% pada 12 April dari posisi tertinggi sepanjang masa, penurunan mingguan terbesar sejak Januari. Indeks Dow Jones Industrial Average tergerus 87.18 poin, atau 0,6%, ke 14,777.88. Perdagangan saham  S & P 500 mencapai 41% di atas rata-rata bulanan.

 

"Situasi internasional terus nmembuat orang prihatin, baik dalam hal  Eropa maupun  China," John Carey, manajer dana Pioneer Investment Management Inc yang berbasis di Boston  melalui telepon. Perusahaan ini  mengawasi sekitar US$208 miliar. "Orang-orang  menunggu tanda-tanda perbaikan di kedua negara itu. Setidaknya,  kami hanya  di tahapan awal musim laba. Kini satu mata orang melihat apa yang terjadi di luar AS dan satu lagi melihat pada hal-hal yang berkaitan dengan pendatan.”

 

 S & P GSCI  24 komoditas  tenggelam ke level terendah sejak Juli karena emas jatuh sebanyak 9,7% dan perak anjlok sebanyak 13%.

Produk domestik bruto China naik 7,7% pada kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya, demikian laporan Biro Statistik Nasional  di Beijing hari ini.  Itu masih lebih rendah dari perkiraan hasil survey  Bloomberg yang mencapai 8% dan pada kuartal keempat diprediksi 7,9%.

 

Laporan lain menunjukkan produksi industri pada Maret lalu naik di bawah  perkiraan, sementara pertumbuhan penjualan ritel sesuai dengan  perkiraan.

Di AS, data hari ini menunjukkan manufaktur di wilayah New York meningkat tetapi di bawah  proyeksikApril menyusul order tidak ada  dan penjualan mengalami stagnasi. The Federal Reserve Bank mengungkap  indeks umum ekonomi New York turun menjadi 3,1 pada bulan ini dari 9,2 pada  Maret lalu. Proyeksi median dari 47 ekonom yang disurvei Bloomberg adalah 7.
Saham AS
mengalami rally pekan lalu, membuat S & P 500 naik 2,3% , di tengah optimisme bahwa upaya stimulus global dan pertumbuhan pendapatan perusahaan akan terus menguatkan  ekonomi terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper