BISNIS.COM,JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (10/4) diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan isu bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan menyebabkan neraca perdagangan semakin melebar, dan cadangan devisa yang menyusut menjadi sentimen negatif terhadap pasar saham.
“Kami memperkirakan IHSG masih akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah dengan kisaran support-resistance 4.860-4.920,” ujarnya, Selasa (9/4).
Seperti diketahui, defisit dagang migas berdasarkan data Badan Pusat Statistik, mencapai US$2,4 miliar pada Januari—Februari. Akibat dari defisit tersebut neraca dagang pun ikut mengalami selisih kurang hinga US$327,4 juta.
Di tempat berbeda, analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di level 4.879-4.930. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan a.l saham BMRI, JSMR, LPKR, dan ARNA.
“Dirilisnya data Alcoa mengawali earnings season di AS, dan diharapkan profit yang diraup melebihi estimasi. Selain itu, dirilisnya data whosale tradedari AS, akan memberikan sentimen terhadap pergerakan indeks,” ujarnya.
Pada perdagangan sebelumnya IHSG ditutup menguat tipis 2,07 poin atau 0,04% ke level 4.899,59 setelah sempat bergerak di zona merah sepanjang sesi 2 perdagangan.
Purwoko menilai kenaikan IHSG didorong dari menguatnya pembukaan bursa regional Eropa menyusul ekspektasi laporan keuangan korporasi di Amerika Serikat akan melampaui estimasi awal.
Sementara itu, pergerakan indeks regional juga dibayangi oleh data ekspor Jerman yang turun dibawah ekspektasi. Di samping itu, pelaku pasar juga tengah menunggu hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait suku bunga acuan.