BISNIS.COM, JAKARTA-Emiten transportasi PT Sidomulyo Selaras Tbk mengalami penurunan keuntungan sebesar 13,74% akibat selisih nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Rabu( 3/4/2013), laba bersih emiten berkode saham SDMU sepanjang 2012 tercatat Rp5,15 miliar, lebih rendah dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,97 miliar.
Sejumlah beban perusahaan jasa transportasi bahan kimia beracun dan berbahaya itu cenderung meningkat, terutama dari porsi beban usaha lain yang mencakup rugi selisih kurs.
“Beban usaha lain Rp2,76 miliar dari semula meraih pendapatan Rp488 juta. Rinciannya termasuk rugi selisih kurs yang mencapai Rp3,02 miliar padahal tahun lalu mengantongi laba selisih kurs Rp430,06 juta,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi.
Perolehan untung perseroan yang beroperasi sejak 1994 ini berasal dari kenaikan pendapatan bersih sebanyak 27,67% menjadi Rp128,07 miliar dari semula Rp100,31 miliar. Secara rinci, pendapatan dari jasa angkutan tercatat Rp118,70 miliar dan jasa inklaring Rp9,37 miliar.
Sejalan dengan pendapatan, beban pokok pendapatan pun melonjak 30,58% dari Rp73,80 miliar menjadi Rp96,37 miliar. dengan begitu, laba kotor yang diraih hanya Rp31,69 miliar atau naik tipis 19,54% dari raihan sebelumnya Rp26,51 miliar.
Keuntungan bruto belum terpangkas oleh beban usaha yang naik 5,94% menjadi Rp19,98 miliar dari Rp18,86 miliar. hasilnya, laba usaha perseroan menjadi Rp8,95 miliar, naik 9,95% dibandingkan raihan sebelumnya Rp8,14 miliar.
Pada pos penghitungan akhir, pendapatan keuangan merosot dari semula Rp1,27 miliar menjadi hanya Rp872 juta. Di sisi lain, beban keuangan malah naik menjadi Rp2,89 miliar dari Rp1,74 miliar. Alhasil, laba per saham tergerus dari Rp7,88 menjadi 5,77.(msb)