Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GRUP BAKRIE: BRMS rugi bersih US$67,83 juta

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan rugi bersih sebesar US$67,83 juta sepanjang tahun lalu.

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan rugi bersih sebesar US$67,83 juta sepanjang tahun lalu.

Seperti dikutip dari laporan keuangan yang dirilis, Selasa (2/4), pada 2011 emiten mineral milik Grup Bakrie ini masih membukukan laba bersih sebesar US$65,61 juta. Artinya, kerugian yang diderita perseroan tahun lalu mencapai 203,4%. 

Dari rugi bersih US$67,83 juta itu, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya US$29,72 juta. Angka itu anjlok 138% dari sebelumnya laba bersih sebesar US$77,96 juta.

Dari sisi pendapatan, sebenarnya meningkat 6,6% dari US$20,84 juta menjadi US$22,21 juta. Beban usaha juga berhasil diturunkan 23,3% dari US$17,86 juta menjadi US$13,7 juta. Sehingga, laba usaha menjadi US$8,5 juta, dari sebelumnya US$2,97 juta. 

Namun, beban bunga dan keuangan naik cukup besar menjadi US$64,71 juta, naik 45% dari sebelumnya US$44,64 juta. Perseroan juga mengalami rugi bersih entitas asosiasi sebesar US$15,12 juta, dari sebelumnya laba US$114,68 juta. 

Herwin W. Hidayat, VP Investor Relations Bumi Resources Minerals dalam keterangan resminya, Selasa (2/4) mengatakan kontribusi laba bersih dari PT Newmont Nusa Tenggara mengalami penurunan. Bumi Minerals memiliki 18% kepemilikan di Newmont. 

“Ini disebabkan penurunan produksi yang bersifat sementara di lokasi tambang Batu Hijau, yang disebabkan oleh pengembangan fase 6 yang sedang berlangsung,” ujarnya, Selasa (2/4). 

Setelah pengembangan fase 6 selesai, tahun ini Newmont diharapkan bisa meningkatkan produksinya secara signifikan. Di sisi lain, Herwin menambahkan perseroan masih bisa mempertahankan rasio pinjaman bersih terhadap modal yang cukup baik, yakni di bawah 0,3 kali. 

Sepanjang tahun lalu, perseroan diketahui berhasil mencapai beberapa kemajuan dalam kinerja operasinya. Pertama, izin eksploitasi penambangan bawah tanah untuk konsesi tambang seng dan timah hitam di Sumatra Utara (Dairi Prima Mineral) sudah diperoleh pada Juli 2012. Perseroan memiliki 80% kepemilikan di Dairi Prima Mineral. 

Kedua,  pimpinan operasi Newmont Asia Pasifik dalam acara konferensi tambang di Australia pada Agustus lalu mengumumkan bahwa lokasi tambang Elang di Newmont memiliki prospek jumlah deposit yang lebih besar dari tambang emas Boddington yang saat ini memiliki cadangan emas 19,5 juta oz dan tembaga 2,2 miliar lb. 

Ketiga, pada September lalu perseroan melaporkan estimasi sumber daya berdasarkan standar JORC sebesar 292 juta ton bijih (mengandung 0,5% Cu dan 0,47 g/t Au) dari konsesi tambang tembaga dan emas di Gorontalo Minerals yang berada di Sulawesi. Perseroan memiliki 80% kepemilikan di Gorontalo Minerals. (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper