JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di tengah gejolak ketidakpastian politik di Eropa.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas di level 4.635-4.685, setelah pada perdagangan IHSG sebelumnya terkoreksi cukup dalam.
“Kami masih yakin IHSG masih akan menguat, meski perdagangan kemarin terkoreksi. Kami melihat koreksi yang terjadi merupakan koreksi sehat,” ujarnya, Selasa (26/02).
Perdagangan IHSG pada Selasa (26/02), ditutup menurun cukup signifikan, akibat ketidakpastian politik Eropa untuk tetap komitmen terhadap pengetatan anggaran yang sudah disepakati sebelumnya.
Hasil pemilihan umum Italia menjadi kekhawatiran baru bagi pasar karena mencerminkan penolakan rakyat Italia atas kebijakan pengetatan anggaran yang diperlukan untuk mengatasi krisis utang.
Investor global beranggapan Silvio Berlusconi berpotensi membuat koalisi di senat untuk menolak kebijakan Pier Luigi Bersani, meski dalam polling Berlusconi hanya berada di peringkat kedua suara terbanyak.
“Situasi politik di seluruh Eropa saat ini adalah pertarungan antara penghematan dan reformasi di satu sisi dan penguatan gerakan populis di sisi yang lain,” kata Alberto Gallo, kepala riset kredit makro Eropa di Royal Bank of Scotland Group Plc, seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Gejolak politik inilah yang membuat pasar kuatir krisis utang Eropa bisa memburuk lagi. Kendati demikian, Purwoko menilai IHSG akan bergerak kembali ke zona hijaunya.
Sementara itu, analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja menyebutkan secara teknikal indeks, IHSG akan bergerak melemah di level 4.626-4.683.
Selain ketidakpastian pemilu Italia, sambungnya laporan automatic spending cuts AS dianggap berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi AS. Hal ini diyakini akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG.
Kendati demikian, dirilisnya data New Home Sales dan Consumer Confidence dari US diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG.
Dia juga merekomendasikan saham-saham yang dapat diperhatikan secara teknikal a.l emiten berkode ROTI, SMCB, PNIN, dan ICBP.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Selasa (26/02), IHSG ditutup terkoreksi 33,08 poin, atau 0,70% ke level 4.663,03 seiring dengan banyaknya aksi ambil untung.
Pergerakan indeks sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa Asia yang bergerak di zona merah akibat kekhawatiran terhadap pemilu di Italia.
Pelemahan IHSG dipicu oleh pergerakan delapan sektor pembentuk IHSG yang bergerak negatif yang dipimpin oleh sektor keuangan, sedangkan sektor yang bergerak positif adalah sektor konstruksi, properti, dan real estate.
Volume perdagangan di pasar reguler kemarin tercatat 6,06 miliar unit saham, dengan total nilai Rp5,38 triliun. Pemodal asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp1,92 triliun dan aksi jual sebesar Rp1,63 triliun, sehingga beli bersih asing mencapai Rp291,57 miliar.