BISNIS.COM, JAKARTA - Pergerakan harga batu bara diperkirakan tidak begitu sensitif mempengaruhi kinerja PT Indika Energy Tbk, dibandingkan dengan emiten lain yang juga berbisnis serupa.
Dalam analisa PT Bahana Securities yang dirilis hari ini, Jumat (11/1), harga batu bara tahun ini diperkirakan masih rendah, yakni US$82 per ton.
"Untuk tujuan perdagangan, INDY masih menunjukkan performa yang terbaik. Mereka relatif tidak begitu sensitif terhadap harga batu bara, dibandingkan dengan emiten-emiten lain," tulis laporan itu seperti dikutip hari ini, Jumat (11/1/2013).
Rendahnya proyeksi harga batu bara tahun ini disebabkan beberapa hal, seperti kelanjutan outlook global yang masih tidak menentu, kondisi restocking sementara, peningkatan output batu bara, hingga industri di AS yang beralih menggunakan shale gas.
Berdasarkan studi Bahana Securities, setiap 5% kenaikan harga batu bara bisa meningkatkan laba bersih (bottom line) perusahaan batu bara sebesar rata-rata 23%.
Perusahaan batu bara dengan leverage tinggi seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN), diprediksi lebih sensitif terhadap harga batu bara.
Mereka lebih sensitif jika dibandingkan dengan perusahaan seperti Harum Energy Tbk (HRUM), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).
"Di sisi lain berdasarkan studi kami, harga saham BORN tidak meningkat meski mereka merupakan penerima manfaat utama dari naiknya harga batu bara," tulis laporan itu. (ra)
Kinerja Saham INDY Kokoh, Tidak Sensitif Terhadap Harga Batu Bara
BISNIS.COM, JAKARTA - Pergerakan harga batu bara diperkirakan tidak begitu sensitif mempengaruhi kinerja PT Indika Energy Tbk, dibandingkan dengan emiten lain yang juga berbisnis serupa.Dalam analisa PT Bahana Securities yang dirilis hari ini, Jumat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor : Others
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
9 jam yang lalu