Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MITRA ADIPERKASA: Pendapatan bersih Semester I/2012 melonjak

JAKARTA: PT Mitra Adiperkasa, emiten ritel yang menyasar segmen kelas menengah, berhasil membukukan pendapatan bersih pada semester I/2012 sebesar Rp3,46 triliun atau tumbuh 30% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama 2011 yakni Rp2,66 triliun.

JAKARTA: PT Mitra Adiperkasa, emiten ritel yang menyasar segmen kelas menengah, berhasil membukukan pendapatan bersih pada semester I/2012 sebesar Rp3,46 triliun atau tumbuh 30% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama 2011 yakni Rp2,66 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dicatat di Bursa Efek Indonesia Senin (17/8), peningkatan pendapatan tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan eceran dan grosir sebesar 33,8% dari Rp2,26 triliun menjadi Rp3,02 triliun.

Begitu pula dengan komisi penjualan konsinyasi bersih dan pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan yang masing-masing mengalami kenaikan 9% dan 13%.

Selain berhasil mencetak kenaikan pendapatan,laba bersih komprehensif periode berjalan emiten berkode MAPI tersebut pada paruh pertama tahun ini juga meningkat 27,59% dibandingkan tahun lalu yakni dari Rp166,05 miliar menjadi Rp130,13 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Mitra Adi Perkasa Tbk Fetty Kwartati mengatakan pencapaian pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan hingga Semester pertama ini menunjukan kesungguhan perseroan untuk memperkuat dan meningkatan kinerjanya di industri ritel.

Menurutnya peningkatan pendapatan tersebut juga didukung oleh strategi perusahaan yang telah membuka 28 gerai baru di Kota Kasablanka, yang menjadikan MAPI sebagai penyewa utama mall yang terletak di antara jalan Casablanca dan Jalan Prof Dr. Satrio tersebut.

Selain itu, MAPI baru saja menambah merek-merek baru seperti Desigual dan Crabetree& Evelyn. Hingga akhir Agustus, perusahaan yang dipimpin oleh H.B.L. Mantiri ini telah mengoperasian 1.209 gerai di 42 kota dengan total area ritel seluas 514.561 m2.

Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan dan entitas anak perusahaan hingga 30 Juni telah mengalami peningkatan sebesar 20,3% atau sebesar Rp531 miliar dibandingkan akhir tahun 2011.

Menurutnya peningkatan kewajiban terutama disebabkan dengan naiknya utang bank jangka pendek sebesar Rp164 miliar, utang bank jangka panjang sebesar Rp182 miliar, dan kenaikan utang usaha sebesar Rp119 miliar.

Naiknya utang bank tersebut merupakan akibat dari ekspansi yang dilakukan perusahaan. "Kenaikan utang usaha ini sebagai dampak dari peningkatan jumlah pembelian persediaan perusahaan yang disebabkan peningkatan penjualan."

Fetty menambahkan, ke depan perusahaan juga bersiap untuk menerbitkan obligasi baru yang direncanakan pada akhir tahun ini, sebesar Rp500 miliar. Obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali obligasi yang ada saat ini serta memenuhi kebutuhan working capital.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper