Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI RUPIAH: Melemah 2 Pekan Berturut-turut

JAKARTA : Rupiah kembali melemah selama 2 pekan berturut-turut setelah investor asing melepas kepemilikan surat utang negara akibat kekhawatiran krisis utang di Eropa akan menghambat ekspor dan pertumbuhan ekonomi.Data Kementrian Keuangan menunjukkan

JAKARTA : Rupiah kembali melemah selama 2 pekan berturut-turut setelah investor asing melepas kepemilikan surat utang negara akibat kekhawatiran krisis utang di Eropa akan menghambat ekspor dan pertumbuhan ekonomi.Data Kementrian Keuangan menunjukkan asing menarik Rp1,1 triliun dari surat utang negara (SUN) dalam tiga hari pertama pekan ini, aliran dana keluar terbesar sejak pekan yang berakhir 29 Juni.“Rupiah melemah akibat tekanan eksternal seiring perlambatan ekonomi global dan kondisi di Eropa yang mendorong pasar menghindari aset berisiko. Investor menyukai imbal hasil SUN tetapi mereka memilih memegang dolar dibandingkan rupiah karena lebih aman,” ujar Taufan Tito, analis valas di PT Bank Rakyat Indonesia di Jakarta.Data dari bank lokal yang dikompilasi Bloomberg menunjukkan rupiah melemah 0,2% pekan ini menjadi 9.41 per dolar AS pada pukul 9:08 di Jakarta.Data Bloomberg juga menunjukkan imbal hasil SUN bertenor 10 tahun turun 28 basis poin menjadi 5,77% pekan ini, level terendah sejak 6 Maret. Ini merupakan penurunan terbesar sejak pekan yang berakhir 20 Juni.Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan koreksi rupiah belakangan ini masih sehat karena neraca perdagangan masih positif pada 2012 dan mulai membaik pada semester kedua.

Dia mengatakan dalam sebuah forum di Singapura Jumat (20/7) seperti dikutip Reuters, pelemahan harga komoditas global belakangan ini dan pasokan pangan yang baik akan membantu mengendalikan tingkat inflasi Indonesia.

 

Dia juga memberi sinyal pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dalam jangka pendek.

 “Mulai pekan depan, Bank Indonesia berencana mengijinkan transaksi valas oleh pelaku pasar asing selama satu pekan atau lebih,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Hanum Kusuma Dewi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper